Ma’ruf Amin Minta Pendukung Utamakan Keutuhan Bangsa

Metrobatam, Jakarta – Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin meminta meminta para pendukungnya untuk tak menghina pihak lain dan tak terprovokasi oleh kabar bohong alias hoaks dan mengutamakan keutuhan bangsa.

“Jangan menghina pihak lain, jangan terprovokasi dan terpengaruh melihat berita yang tidak benar, bahasa kita tabayyun dulu, jangan begitu percaya dan tetap menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya, Selasa (6/11).

Hal itu dikatakannya di depan sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Alim Ulama dan Keluarga Besar Nahdhatul Ulama se-Jakarta Barat yang mengunjungi kediamannya, di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, sejak Selasa (6/11).

Kelompok masyarakat ini diketahui mendeklarasikan dukungannya bagi pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Bacaan Lainnya

Ma’ruf Amin berterima kasih atas dukungan tersebut. Ia pun menyinggung pentingnya menjaga nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan saat Pemilu berlangsung

“Dimana kita tingkatkan pemahaman dan juga pengabdian kita dalam masalah keagamaan dimana juga pemahaman kebangsaan negara kita, sebagai warga bangsa yang punya tanggung jawab kebangsaan, pemahamannya harus tepat,” kata Ma’ruf.

Di tempat yang sama, Koordinator Keluarga Besar NU se-Jakarta Barat, Fahrurrozy, mengatakan dukungan yang diberikan kepada Jokowi-Ma’ruf merupakan komitmen untuk membela ulama di Pilpres 2019.

“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memilih pasangan terbaik. Sinergi umaro [pemimpin] dan ulama pada hari pencoblosan. Bela ulama, dukung ulama, pilih ulama, bersama 01 Indonesia maju,” kata Fahrurrozy.

Tak hanya itu, Fahrurrozy menyatakan Keluarga Besar NU se-Jakarta Barat turut berperan aktif merawat persatuan dan semangat Bhinneka Tunggal Ika saat Pilpres berlangsung

Sebab, ancaman laten baik dari dalam maupun luar berpotensi merobek persatuan dan kesatuan NKRI ketika kontestasi pemilu berlangsung.

“Mengedepankan persatuan dan kesatuan yang berpihak pada semahgat ukhuwah islamiyah ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyariah,” kata dia.

Diketahui, kasus dugaan saling hina di hadapan publik tengah terjadi antara dua kubu di Pilpres 2019. Ini dimulai dengan ucapan ‘tampang Boyolali’ yang dilontarkan oleh capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Hal itu kemudian dilaporkan oleh warga ke kepolisian.

Pihak Prabowo juga melaporkan Bupati Boyolali Seno Samodro ke kepolisian yang dianggap menghina Prabowo saat berorasi dalam unjuk rasa menentang ucapan ‘tampang Boyolali’ itu. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait