Ma’ruf Amin Sebut ‘Serangan’ Jokowi Demi Tepis Black Campaign

Metrobatam, Semarang – Sindiran tajam yang dilontarkan petahana Joko Widodo kepada Prabowo-Sandi disebut Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi seperti oposisi. Calon Wakil Presiden, Ma’ruf Amin punya pendapat sendiri soal ‘serangan’ Jokowi itu.

Ma’ruf menilai sindiran bertubi yang dilontarkan Jokowi akhir pekan kemarin bukanlah kritikan, melainkan klarifikasi. Jokowi dianggapnya meluruskan isu yang menerpa dirinya.

“Kritik apa? Bukan kritik, tapi klarifikasi, menjernihkan, tidak begini tidak begitu. Mungkin istilahnya beda ya. Masa Pak Jokowi mengkritik, mengklarifikasi, meluruskan,” kata Ma’ruf Amin saat mengunjungi Pesantren Al-Itqon Bugen Semarang, Jalan Kyai H Abdurrosyid, Tlogosari Wetan, Pedurungan, Kota Semarang, Senin (4/2).

Ia juga menganggap pernyataan Jokowi sebagai cara menangkal berita tidak benar atau hoax. Ma’ruf kemudian berpesan agar tidak menggunakan black campaign dalam berpolitik.

Bacaan Lainnya

“Ya menangkal hoax. Jangan gunakan cara yang tidak tepat, isu black campaign,” tandasnya.

Untuk diketahui, serangan bertubi-tubi disampaikan Jokowi dalam kampanyenya pada Sabtu (2/2/2019) lalu. Jokowi berbicara saat berkampanye di Surabaya, Jawa Timur, dan Semarang, Jawa Tengah. Setelah tentang ‘propaganda Rusia’, terbit ‘konsultan asing’.

“Yang dipakai konsultan asing. Nggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, nggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak, membuat rakyat takut, nggak peduli. Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa?” kata Jokowi Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2).

Serangan-serangan Jokowi itu bikin kubu Prabowo terheran-heran. Menurut PKS, apa yang disampaikan Jokowi itu seolah-olah posisinya ada di kubu oposisi.

“Menurut kami aneh, Pak Jokowi berbicara seolah-olah dia yang oposisi, bukan penguasa. Dia lupa dia pemegang semua instrumen kekuasaan yang ada di republik ini. Yang bisa melakukan apa yang dia sebutkan itu ya pemilik kekuasaan,” kata elite PKS Suhud Alynuddin yang juga juru bicara BPN. (mb/detik)

Pos terkait