Membandingkan Jam Sekolah Anak Indonesia dan Negara Maju

Metrobatam.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menggagas pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta menggunakan sistem full day school. Alasannya simpel, agar anak tidak sendiri ketika orangtua mereka masih bekerja.

“Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi liar di luar sekolah ketika orangtua mereka masih belum pulang dari kerja,” kata Mendikbud Muhadjir seperti dilansir dari Antara, Senin (8/8).

Menurut Muhadjir, kalau anak-anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan mengaji sampai dijemput orang tuanya usai jam kerja. Kemudian anak-anak bisa pulang bersama-sama orangtua mereka, sehingga ketika berada di rumah, mereka tetap dalam pengawasan, khususnya orangtua.

Bacaan Lainnya

Untuk mengaji, pihak sekolah bisa memanggil guru ngaji atau ustaz yang sudah diketahui latar belakang dan rekam jejaknya. Tetapi kalau mereka mengaji di luar, dikhawatirkan ada yang mengajarkan hal-hal yang menyimpang dari Islam.

Menyinggung penerapan full day school bagi pendidikan dasar tersebut, mantan Rektor UMM itu mengatakan saat ini masih terus dilakukan sosialisasi di sekolah-sekolah, mulai di pusat hingga di daerah. Bahkan, dia mengklaim usul tersebut telah mendapatkan dukungan dari pemerintah. Utamanya Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Bapak Wapres setuju. Namun beliau ada saran pilot project (proyek percontohan,red) dulu untuk menjajaki pasar (uji coba),” kata Mendikbud Muhadjir Effendy seusai bertemu Wapres di Jakarta, Senin (8/8). Demikian dilansir dari Antara

Muhadjir menjelaskan bahwa gagasan sekolah sepanjang hari (full day school) sebenarnya sudah dijalankan oleh banyak sekolah, terutama sekolah swasta. Menurut dia, sistem full day school banyak memberikan kesempatan kepada sekolah untuk menanamkan pendidikan karakter sesuai dengan Nawacita pemerintahan Jokowi-JK.

Bagaimana dengan sekolah di negara-negara maju, apakah mereka juga menerapkan kebijakan yang sama?

Di negara-negara maju di seluruh dunia tak menerapkan sistem, full day school. Jam belajar di tiga negara, baik Amerika Serikat, Jepang maupun Inggris hanya berlangsung selama tujuh jam.

Di Amerika Serikat, sekolah digelar selama sembilan bulan, mulai dari September dan berakhir bulan Mei atau Juni. Masing-masing dibagi menjadi caturwulan atau semester, di mana waktu sekolah disesuaikan dengan musim di negeri itu.

Khusus SD, sekolah biasanya akan dimulai sejak pukul 08.30, dan berakhir antara pukul 15.00 atau 15.30 waktu setempat. Sedangkan sekolah menengah dimulai dari pukul 07.30 dan selesai antara pukul 14.00 atau 14.30 waktu setempat.

Masing-masing jam dibagi dalam enam jam belajar, atau kelas yang berlangsung sebanyak empat kali di mana masing-masing memakan waktu selama 90 menit. Sementara, kegiatan ekstrakurikuler dilakukan setelah jam belajar selesai.

Kebijakan serupa juga dilakukan sekolah dasar di Inggris, di mana jam sekolah dimulai antara pukul 08.45 atau 08.55 dan selesai antara pukul 15.30 atau 15.40. waktu setempat. Sama halnya dengan AS, sekolah dimulai sejak minggu pertama September dan berakhir minggu ketiga bulan Juli.

Sedangkan di Jepang, waktu belajar disesuaikan dengan masing-masing sekolah. Namun, kebanyakan sekolah memulai jam pelajaran sejak pukul 08.00 waktu setempat, dan selesai pukul 15.00. Meski begitu, tak semua siswa langsung pulang ke rumah, biasanya mereka akan menghabiskan waktu dengan berolahraga atau aktivitas di sekolah lainnya.

Mana yang lebih baik?

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *