Mencekam! Begini Proses Evakuasi 13 Guru yang Disandera KKSB di Papua

Metrobatam, Timika – Pasukan TNI mengevakuasi para guru dari lembah Arwanop setelah disandera oleh kelompok kriminal separatisme bersenjata (KKSB) di Papua. Para guru sempat mendapatkan kekerasan selama penyanderaan.

“Kami sempat dipancing oleh dua kelompok KKSB, kami sempat melakukan pengejaran, tapi kami tidak lanjutkan karena fokus evakuasi para guru,” kata Komandan Brigade Infanteri 20 IJK, Kolonel Inf Frits Pelamonia kepada wartawan, Kamis (19/4).

Penyanderaan guru ini bermula setelah KKSB dipukul mundur dari tujuh kampung di Distrik Tembagapura dan mundur ke lembah Arwanop. Tim TNI yang mencoba melakuan evakuasi pada pukul 05.30 WIT, pagi tadi, sempat dihadang oleh dua kelompok OPM. Pihak TNI sempat melakukan pengejaran, namum tidak dilanjutkan karena fokus pada evakuasi guru.

“Pengejaran akan kami terus lakukan, nanti kita evaluasi untuk melakukan pengejaran,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

Seorang korban penyanderaan, Rano bercerita, kelompok KKSB mengumpulkan para guru yang bertugas di lembah itu dan melakukan intimidasi, memisahkan guru wanita dari kelompok guru lelaki dan melakukan pelecehan seksual. Tak cukup itu kelompok KKSB juga melakukan kekerasan terhadap para guru, merampas semua handphone milik para guru, laptop bahkan pakaian mereka.

Usai melakukan tindakan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap para guru wanita, KKSB mundur ke kampung Jagamin dan membawa barang rampasan milik para guru.

“Hari Jumat jam 03.00 WIT mereka datang, sekitar dua puluhan orang, kami ditodong pake senjata api, yang perempuan dipisah dari kami, selama 40 menit. Setelah itu mereka rampas HP kami, laptop, bahan makanan dan pakaian, setelah itu mereka lari” kata guru yang ikut menjadi korban penyanderaan, Rano.

Kini para guru masih syok dan trauma atas kejadian itu, bahkan saat dievakuasi guru wanita sempat pingsan dan dievakuasi ke rumah sakit guna menjalani perawatan.

Kelompok KKSB yang menguasai Lembah Arwanop merupakan kelompok KKSB pelarian dari Tembagapura, yang melarikan diri setelah dilakukan pengejaran dari kampung Banti. Arwanop merupakan lembah yang terdiri dari 6 kampung.

6 Guru wanita dan 7 guru laki-laki berhasil dievakuasi ke Timika menggunakan pesawat heli milik TNI AD.

TNI Kuasai Kampung Konflik

Pasukan TNI AD yang tergabung dalam Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata berhasil menguasai Kampung Aroanop dan Jagamin, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua. TNI mengevakuasi 13 guru di daerah itu.

“Kampung Aroanop sudah aman dan terkendali dan kita dari TNI sudah menguasai dari pukul 05.30 WIT. Pasukan pemukul saya empat tim sudah menguasai dari ujung kampung dan kita sudah laksanakan pembersihan,” kata Frits seperti dikutip Antara.

Daerah itu sempat dikuasai oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata sebelum direbut oleh TNI. KKSB disebut sempat melakukan tindakan kekerasan dan perampasan terhadap sembilan guru SD Negeri Aroanop pada Jumat (13/4).

Sebanyak 13 guru yang terdiri atas tujuh guru perempuan dan enam laki-laki dievakuasi dengan menggunakan dua helikopter milik TNI AD.

“Masyarakat sudah kami kumpulkan dan saya memberikan arahan kepada mereka dan meyakinkan kepada mereka situasi di Kampung Aroanop yang terdiri dari enam kampung ini sudah bisa kami duduki dan aktivitas masyarakat bisa berjalan normal,” ujar Frits.

Frits menyatakan pasukannya akan terus melakukan pengejaran terhadap anggota KKSB. Melalui pantauan udara, Frits mengungkapkan pihaknya masih melihat dua KKSB berkekuatan lima sampai enam orang, dan 10 orang melarikan diri ke Kampung Jagamin.

“Jagamin ini merupakan salah satu jalur mereka untuk meloloskan diri. Jadi tadi kami mengejar tapi tujuan kami adalah mengevakuasi sehingga kami mengamankan ketinggian-ketinggian yang berada di jalur evakuasi tersebut,” ujar dia.

Dansatgas Frits mengatakan kelompok yang sempat masuk Kampung Aroanop tersebut masih merupakan bagian dari KKSB pimpinan Joni Botak dan Sabinus Waker.

Sebelumnya, pada 6 April lalu, TNI juga berhasil menguasai enam kampung yang diduga dikuasai oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Bandi, Tembagapura, Kabupaten Timika, Papua.

Proses menguasai wilayah Banti dimulai sejak Minggu (1/4) dan Senin (2/4), diwarnai kontak senjaya yang menimbulkan korban jiwa kedua pihak.

“Dari serangan itu ada satu rumah warga yang terbakar. Mereka yang menjadi korban belum dievakuasi. Dari TPN 1 orang, dan juga belum dievakuasi,” kata Hendrik kepada CNN Indonesia, kemarin.

Dari pihak TNI, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan akibat baku tembak itu, seorang prajurit TNI dari Yonif 751/Raider, Prajurit Satu Vicky Rumpasium tewas. (mb/okezone/cnn indonesia)

Pos terkait