Mendagri: Jangan Kampanye Berkedok Khotbah Tapi Isinya Fitnah

Metrobatam, Jakarta – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyoroti masyarakat yang menyebarkan kampanye kebencian. TJahjo mengimbau para juru kampanye untuk menyebarkan kampanye yang baik dan tidak berujar kebencian.

“Kampanye yang berujar kebencian, kampanye yang sara, kampanye fitnah. Jangan berkedok khotbah, memberikan penyuluhan, jangan berkedok memberikan pendidikan politik tapi isinya fitnah,” kata Tjahjo di The Media Hotel dan Towers, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Rabu (5/12).

Pernyataan itu disampaikan Tjahjo saat membuka acara rapat koordinasi Satpol PP seluruh Indonesia. Tjahjo memberikan arahannya kepada Kasatpol PP di seluruh Indonesia untuk mensukseskan pemilu.

Dalam arahannya, Tjahjo mengatakan untuk menjadi juru kampanye itu harus memiliki akhlak yang baik dan berani mempertanggungjawabkan apa yang dikatakan. Dia juga menyinggung orang yang sering memfitnah Presiden Jokowi, dia menyinggung sosok vokal yang tidak berani mempertanggungjawabkan apa yang telah dikatakannya.

Bacaan Lainnya

“Kalau orang yang jadi jurkam dia harus punya akhlak yang baik. Jangan bawa-bawa agama tapi akhlaknya nggak baik, pertanggungjawabkan apa yang diaucapkan kalau ngomong, memfitnah, lari, dipanggil polisi nggak berani. Nantang ‘sampai di akhirat saya akan perjuangkan’ tapi dilaporkan nggak berani,” ungkap Tjahjo.

Untuk itu, Tjahjo mengimbau kepada para jurkam agar berkampanye secara positif dalam artian beradu program dan gagasan. Ia menyebut jangan membawa persoalan agama karena agama menyangkut diri pribadi dengan Tuhannya.

“Kalau memang KPU mau fair bawa-bawa agama, yuk mari siapapun calon pemimpin di semua daerah, semua suku agama di samping dia kampanye program mari pimpin salat magrib di Monas. Pimpin pengajian, baca Alquran atau mungkin kitab Injil bagi yang agama Kristen atau kitab-kitab agama kalau mau cari pemimpin yang lengkap,” kata Tjahjo.

“Ini hal-hal harus diluruskan kampanye bermartabat, beretika. Membangun bangsa optimis ke depan jangan membangun bangsa yang pesimis ini yang terus kita depankan,” sambungnya.

Tak hanya itu, dalam pidatonya dia juga mengingatkan Anggota Satpol PP untuk bersikap netral dan tidak boleh ikut berkampanye menyerukan memilih salah satu pasangan calon. Ia juga meminta Satpol PP untuk mengamankan jalannya pemilu. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait