Mendagri Minta Seluruh Ormas Lawan Paham Terorisme hingga Narkoba

Metrobatam, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri)TjahjoKumolo meminta seluruh ormas mencermati berbagai tantangan dan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia ke depan.Tjahjo menyebut tantangan tersebut antara lain ancaman radikalisme terorisme, narkoba hingga korupsi.

“Tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini tidak hanya fokus dalam sandang, papan, pangan. Tantangan bangsa ke depan tidak hanya itu saja. Ini yang terus menerus saya sampaikan. Pertama tantangan Radikalisme Terorisme,” kata Tjahjo Kumolo dalam acara Forum Komunikasi Nasional Pemerintah dan Ormas di Red Top Hotel, Jalan Pecenongan, Jakarta Pusat, Selasa (6/11).

Tjahjo mengatakan saat ini jumlah ormas yang tercatat ada kurang lebih 395 ribu ormas di Indonesia. Ia meminta setiap ormas-ormas harus berani menentukan sikap dalam memerangi ormas-ormas yang terindikasi memiliki paham radikal terorisme.

“Saya kira 395 ribu ormas tadi harus berani menentukan sikap, siapa kawan, siapa lawan, baik perorangan, kelompok atau golongan yang ingin mengacau NKRI, yang ingin memecah belah bangsa,” ujar Tjahjo.

Bacaan Lainnya

“Ini bukan hanya tanggung jawab TNI Polri saja tapi tanggung jawab kita semua. Ini peran seluruh ormas apalagi ormas sosial dan keagamaan,” imbuhnya.

Tjahjo menjelaskan tantangan kedua yakni ancaman peredaran Narkoba. Menurutnya, ancaman narkoba itu mulai dari yang paling kecil yakni menghirup lem hingga peredaran sabu kelas kakap.

“Tantangan kedua yakni masalah narkoba. Banyak yang meninggal karena narkoba, ada yang menghirup lem ban bekas hingga sabu-sabu kelas berat. Itulah problem yang kita hadapi sekarang ini,” tambah Tjahjo.

Menurut Tjahjo, tantangan berikutnya yakni masalah ketimpangan sosial dan korupsi. Terkait masalah korupsi, Tjahjo menyebutkan sejumlah area yang rawan tindak pidana korupsi tersebut mulai dari penyusunan anggaran, retribusi dan pajak hingga jual beli jabatan.

“Area yang rawan korupsi tolong dicermati dengan baik, yakni penyusunan anggaran, dana hibah dan bansos, retribusi dan pajak, perencanaan mekanisme pembelian barang dan jasa, jual beli jabatan dan sebagainya. Inilah tantangan berat para pemangku-pemangku kebijakan, para pembuat kebijakan. Mari semua ormas harus peduli dengan tantangan bangsa ke depan,” terangnya. (mb/detik)

Pos terkait