Menhub Lepas Keberangkatan Perdana Kapal Tol Laut Jakarta – Natuna

Metrobatam, Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, Selasa malam menyambangi Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara. Kedatangan mantan Dirut Angkasa Pura II ini untuk meresmikan jalur tol atau angkutan barang berjadwal baru.

Tol laut yang dilayani dengan Kapal Caraka Jaya Niaga III milik PT Pelni tersebut, bakal melayani jalur dari Kepulauan Natuna menuju Jakarta, begitu sebaliknya, khususnya untuk pengangkutan bahan kebutuhan pokok.

Mengenakan pakaian favoritnya, setelan kemeja putih lengan panjang, Budi sampai ke Terminal Penumpang Tanjung Priok Selasa (25/10) malam. Dia kemudian langsung naik ke kapal berbobot mati 3.000 DWT tersebut.

Budi tak lama di atas kapal, hanya sekitar 10 menit melihat-lihat ruang kemudi nahkoda. Usai turun dari kapal, dirinya langsung meresmikan pemberangkatan pelayaran perdana Kapal Caraka Jaya Niaga III menuju Natuna.

Bacaan Lainnya

Sebagai informasi, Tol Laut Logistik ini merupakan program yang digagas Kemenhub dengan skema kerja sama sinergi BUMN yang menyediakan sarana dan prasarana transportasi serta bahan komoditas yang diangkut.

BUMN yang terlibat yakni PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) dengan anak perusahaan yaitu PT MTI (Multi Terminal Indonesia), PT Pelni dengan anak Perusahaan PT Pelni Logistik, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Ketiganya membentuk satu konsorsium dengan menggunakan metode mendekatkan gudang ke masyarakat.

Konsorsium menyediakan sarana dan prasarana transportasi untuk mengirim barang kebutuhan pokok sampai ke gudang di Pulau Natuna. Distributor di Pulau Natuna dapat menjual barang kebutuhan pokok tersebut kepada masyarakat dengan batas harga maksimal 10% dari harga di Jakarta.

Jakarta-Natuna-Tarempa
Rute Jakarta-Natuna ini bolak-balik terjadwal mengangkut barang logistik setiap 15 hari sekali. Diungkapkan Budi, kapal dengan bobot mati 3.000 DWT ini mengangkut 500 ton muatan barang kebutuhan pokok, dengan operasional masih disubsidi Kementerian Perhubungan untuk 2 tahun ke depan.

“Sekarang masih subsidi, kami masih subsidi untuk Pelni. Kami harapkan dalam satu tahun, maksimal 2 tahun menjadi rute ekonomis dan komersial. Artinya tahun kedua Pelni menjalani rute dengan tarif komersial,” jelas Budi.

Budi mengungkapkan, pihaknya juga saat ini tengah melakukan penawaran 3 rute tol laut baru kepada pihak swasta. Kapal Caraka Jaya Niaga III sendiri memiliki trayek Jakarta-Natuna-Tarempa-Jakarta.

“Berikutnya kita sedang tender, ada 3 rute swasta. Jadi swasta tidak usah iri kepada Pelni. Ini memang ada penguatan, nanti swasta dapat Sumatera bagian Barat, Kalimantan, dan Maluku. Ini sudah kita rancang, mulai 1 januari 2017 ada swasta ikut serta,” kata mantan Dirut Angkasa Pura II ini. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *