Menimbang-nimbang Cawagub Kepri

Metrobatam.com – Tanpa terasa, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Muhammad Sani, sudah hampir sebulan meninggalkan kita semua. Sani yang terpilih menjadi gubernur Kepri untuk kedua kalinya pada Pilkada serentak 9 Desember 2015, meninggal di Rumah Sakit (RS) Abdi Waluyo, Jakarta pada 8 April 2016.

Memang, beberapa hari sebelum Sani meninggal, banyak pihak yang bertanya-tanya tentang ketidakhadirannya Sani dalam beberapa acara resmi. Namun tanda tanya dari sejumlah pihak itu kemudian di jawab oleh pihak Pemprov,  bahwa mengihalangnya Sani pada saat itu karena sedang menjalani medical Check Up di Singapura.

Tidak berapa lama, kemudian muncul berita di media yang mengabarkan, Sani dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta. Teta teki seputar kesehatan Sani pun terjawab sudah. Tetapi ternyata, kepergiannya ke Jakarta menjadi yang terahir kalinya dalam menjalankan tugasnya sebagai gubernur.

Sani yang di periode pertama kepemimpinannya sebagai gubernur Kepri berpasangan dengan Soerya Respationo, dikenal sebagai sosok yang santun. Dengan penampilannya yang tenang dan teduh, Sani  Bisa masuk ke semua lapisan, dengan tidak membeda-bedakan latar belakang suku atau agama. Tidak mengherankan bila sepeninggalnya Sani banyak orang yang merasa kehilangan. Dia adalah seorang pemimpin yang layak untuk disebut sebagai “ayah” bagi warga Kepri.

Bacaan Lainnya

Namun, berhalangan tetapnya Gubernur Kepri Muhammad Sani, ini tidak secara serta merta bisa langsung mendudukan Nurdin Basirun sebagai gubernur definitif. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Memang, Kemendagri telah mengangkat Nurdin sebagai pelaksana tugas (Plt) gubernur Kepri. Hanya untuk bisa sampai menjadi gubernur definitif, Nurdin masih harus menunggu turunnya Kepres tentang pemberhentian Sani karena berhalangan  tetap yaitu meninggal dunia.

Tidak hanya sampai di situ, langkah berikutnya DPRD Kepri akan menggelar sidang paripurna untuk mengusulkan Plt gubernur menjadi gubernur definitif kepada presiden untuk ditetapkan melalui Kepres. Maka melihat dari rangkaian tersebut, perjalanan Nurdin untuk menjadi Gubernur Kepri secara definitif masih cukup panjang.

Di sisi lain, bursa untuk calon yang berharap bisa menduduki kursi yang bakal ditinggalkan Nurdin, kini mulai ramai dibicarakan orang. Bahkan, beberapa tokoh dikabarkan mulai kasak  kusuk untuk mencari dukungan, baik ke partai yang sebelumnya mengusung pasangan Sani-Nurdin mau pun ke partai non pendukung. Bahkan diantaranya ada yang sudah sampai ke DPP partai di Jakarta.

Merapatnya sejumlah tokoh ke partai, ini tidak terlepas dari peraturan yang mengharuskan bahwa calon harus diajukan oleh partai atau gabungan partai pengusung. Setelah itu, calon yang diajukan tersebut juga harus dipilih oleh anggota legislatif. Hal ini lah yang kemudian mendorong sejumlah tokoh merapat ke partai, khususnya ke partai yang memiliki kursi gemuk di DPRD Kepri yaitu PDI Perjuangan.

Beberapa nama yang sudah mencuat ke permukaan yaitu: mantan Walikota Batam Ahmad Dahlan, Bupati Bintan yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Kepri Apri Sujadi, Wakil Ketua DPRD Kepri Huznizar Hood, Ketua DPD Gerindra Kepri yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Batam Imam Setiawan, dan mantan Bupati Kepri Huzrin Hood .

Tidak hanya itu, masih ada sejumlah nama lainnya yang saat ini sudah mulai merapat ke beberapa partai untuk meminta dukungan guna meraih kursi Kepri 2. Bahkan, yang sangat menarik yaitu masuknya dua orang terdekat almarhum, yaitu adik kandung HM. Sani,  Isdianto yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dispenda Kepri. Dan anak kandung almarhum HM. Sani, Rini Afrianti yang beberapa waktu lalu diangkat sebagai staf khusus gubernur.

Masuknya dua nama orang terdekat almarhum, ini menjadi satu fenomena yang cukup menarik untuk percaturan politik di Kepri. Tentu, dengan masuknya dua nama terakhir ini, jangan  sampai proses regenerasi kepemimpinan di Kepri menjadi terbonsai. Ini semua tentunya tergantung dari elit-elit lokal yang ada di Kepri. (Ezpen)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *