Misteri Ahok Diminta Mundur dari Pilgub DKI

Metrobatam, Jakarta – Calon gubernur petahana Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan ada pihak yang menyuruh dia mundur dari Pilgub DKI 2017. Siapa gerangan yang menyuruh Ahok mundur?

Ahok menceritakan informasi itu datang dari Presiden Jokowi. Jokowi sendirilah yang mendengar saran seorang teman agar Ahok mundur. “Nah di situlah saya diminta mundur, katanya Pak Jokowi dari teman, karena untuk menghindari perang kolosal ini,” kata Ahok.

Hal ini disampaikan Ahok dalam perbincangan di kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Kamis (10/11). Mundurnya Ahok dinilai bisa jadi jalan keluar di tengah panasnya situasi politik saat ini. Namun Ahok menolak saran itu, Ahok meyakini masyarakat sudah dewasa dan demokrasi di Indonesia juga semakin matang.

“Lama-lama kita kayak Film Troy, film kolosal. Padahal dari perang kolosal itu sudah dipindahkan dari pedang dan peluru ke kertas suara,” tutur Ahok.

Bacaan Lainnya

Lalu siapa pihak yang menyuruh Anda mundur, Ahok? “Enggak usah cerita lah,” tepis Ahok.

Ahok menegaskan dirinya akan jalan terus. Dia menjelaskan bahwa keberadaan dirinya di Pilgub DKI 2017 ini sekalian untuk mengedukasi masyarakat. Lewat kampanye yang dijalankannya maka visi, misi, dan program yang disodorkan bisa dipertimbangkan orang banyak. Di sinilah pertimbangan dengan akal sehat terjadi.

“Saya kira ini bagian dari edukasi rakyat,” kata Ahok.

Namun bila dirinya mundur, tugas mengedukasi rakyat itu bakal terbengkalai. Tak masalah bagi Ahok bila nantinya dia kalah di Pilgub DKI, asalkan dia sudah berusaha menjelaskan soal visi, misi, dan program ke masyarakat.

“Saya lebih ikhlas kalah, tapi semua ide saya tentang visi, misi, dan program orang bisa dengar,” ujar Ahok.

Tak Ada Kata Mundur
Ahok juga mengungkapkan permintaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta agar dirinya tidak mundur. “Ibu Mega mengatakan, ‘Tidak ada kata mundur. Ini kita menegakkan ideologi kita, negara kita’,” jelas Ahok.

Ahok menerima penjelasan Megawati bahwa persoalan ini bukan lagi hanya perkara mengincar kursi gubernur, melainkan soal mempertahankan falsafah dan landasan bernegara. Negara tak boleh kalah dengan tekanan massa.

“Ini bukan persoalan kursi DKI lagi, tapi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika,” kata Ahok.

Ahok menegaskan, dirinya bersedia menjalani proses hukum, bahkan rela dipenjara. Namun soal mundur dari Pilgub DKI 2017, itu tak akan dia lakukan. “Kalau saya mundur, lebih konyol buat demokrasi negeri ini. Maka tangkap saya, penjarakan saya saja (daripada mundur dari Pilgub DKI 2017),” tegasnya.(mb/detik)

Pos terkait