Modus Pencabulan Aa Gatot: Diajak Jadi Penyanyi Hingga Mabuk

Metrobatam, Jakarta – Aa Gatot Brajamusti diduga melakukan pencabulan dan pemerkosaan terhadap anak-anak. Modus yang dilakukan Gatot dengan menjanjikan menjadi penyanyi hingga mengajak korbannya mabuk-mabukan.

“Modusnya macam macam. Ada yang dijanjikan menjadi penyanyi terkenal,” ujar pengacara senior Elza Syarief saat dihubungi detikcom, Rabu (14/9).

Tidak hanya itu, Gatot juga mendapatkan korbannya yang dibawa oleh oknum-oknum tertentu. Selain itu, Gatot bahkan turun langsung menjemput korbannya. “Rata-rata mereka lima tahun berhubungan,” terangnya.

Menambahkan keterangan Elza, Ketua KPAI Asrorun Niam juga menambahkan bahwa Gatot juga mengajak pada korbannya untuk mabuk-mabukan dan pesta narkoba. Korban rata-rata berusia 14 tahun hingga 18 tahun.

Bacaan Lainnya

“Mereka dicekoki dahulu minuman atau makanan bernama aspat yang mengandung sabu, kemudian disetubuhi, kata Niam saat dihubungi secara terpisah.

Salah seorang korban, masih kata Niam, bahkan sempat melakukan aborsi karena diminta oleh Gatot. Gatot diduga melakukan aksi bejatnya di padepokan miliknya.

Sementara di mata tetangga, keluarga Gatot dikenal agamis. Bahkan, suami dari Dewi Aminah ini disebut-sebut pernah membangun masjid di dekat padepokannya yang lokasinya berada di Jl Cikiray No 21, Kampung Rambay, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Sukabumi.

“Aa bangun masjid itu, keluarganya memang dari kalangan agamis itu saja yang saya tahu,” kata Ruli warga sekitar padepokan, Rabu (14/9).

Ruli mengaku tidak tahu tentang isu ritual seks yang kerap dilakukan di padepokan ini. “Kalau masalah padepokan itu saya hanya tahu dari media saja. Aktifitas apa saja di dalamnya juga saya kurang tahu,” ujar dia.

Di tengah obrolan tiba-tiba Ruli memanggil seorang pria. “Ini Pudin sudah lama bekerja di rumah Aa Gatot,” tuturnya. Pudin lalu berbagi cerita. Dia mengaku bekerja dengan Gatot Brajamusti sejak tahun 2005. Pudin mengenal Gatot sebagai ahli spiritual yang mengerti agama.

“Suka menghadiri acara ceramah, bergaul sama siapa saja. Gaya pakaiannya juga agamis, gampang bantu orang lain sesekali saya suka ngikut. Tapi ketika sudah di rumah orangnya pendiam, nggak banyak bicara,” kata Pudin.

Meski bisa dikatakan sudah cukup dekat dengan keluarga Gatot, Pudin mengaku tidak mengetahui aktivitas majikannya itu di dalam padepokan Brajamusti. Selain ruangannya yang terpisah dengan ruangan utama, Pudin tidak pernah sekali pun mengatahui aktivitas di dalamnya.

Tetangga bercerita pernah bertemu Reza Artamevia saat mengunjungi padepokan Aa Gatot. “Pas saya kerja juga beberapa kali ketemu Reza (penyanyi Reza Artamevia) di rumah itu tapi saya nggak mau tahu urusan Aa,” imbuhnya seperti buru-buru mengakhiri pembicaraan terkait Gatot dan Reza.(mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *