Motor Listrik Modal Rp 8.000 Bisa 100 km, Bagaimana Vario Cs?

Metrobatam, Jakarta – Mobil dan motor listrik diklaim lebih murah jika dibandingkan dengan kendaraan yang masih menggunakan bahan bakar konvensional seperti bensin. Tarif murah yang dikenakan pada kendaraan listrik saat mengecas ini bisa setengahnya dengan perkiraan jarak tempuh sama.

detikOto pun melakukan simulasi perbandingan tarif listrik untuk motor dan mobil listrik dengan kendaraan yang masih mengisi tenaganya dengan BBM.

Untuk motor listrik, ada dua pilihan yang tersaji di Indonesia. Model pertama adalah Gesits sedangkan model lain yaitu Viar Q1. Gesits menggendong baterai lithium ion berkapasitas 5 kWh. Bila dicas penuh 5 kWh, motor listrik garapan Garansindo dan ITS itu mampu menjelajah jarak maksimal 100 km.

Mengacu pada Peraturan Menteri ESDM no.28 tahun 2016, tarif tenaga listrik untuk Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) yaitu Rp 1.650/kWh. Dengan begitu, jika motor berkapasitas baterai 5 kWh untuk bepergian sejauh 100 km berarti hanya membutuhkan Rp 8.250.

Bacaan Lainnya

Viar lebih murah lagi karena kapasitas baterai yang lebih kecil. Baterai yang diusung Viar Q1 berkapasitas 2 kWh mampu digunakan untuk 60 km. Viar Q1 hanya butuh Rp 3.300 saja agar motor bisa terisi penuh dan bisa menjelajah sejauh 60 km.

Mobil listrik pun tak jauh berbeda. Mengambil contoh BMW i8 Roadster yang memiliki kapasitas 11,6 kWh. Jika dikalikan dengan tarif listrik di SPLU PLN, BMW i8 Roadster hanya butuh Rp 19.140 untuk menempuh jarak sejauh 50 km.

Itu kalau kendaraan listrik. Bagaimana perhitungan motor dan mobil berbahan bakar konvensional?

Untuk motor, simulasi yang detikOto pilih adalah Honda Vario 150. Dalam keterangan resminya, Honda menyebut Vario 150 memiliki efisiensi bahan bakar mencapai 46,9 km/l. Jika dikonversikan, angka tersebut maka didapat 2,1 liter cukup untuk mencapai jarak 100 km.

Apabila dikalikan dengan harga BBM Pertamax Rp 10.400 maka untuk menempuh jarak 100 km, naik Honda Vario 150 harus mengeluarkan biaya Rp 21.840. Namun kalau Otolovers masih mengisi bensin dengan menggunakan BBM jenis Pertalite maka tarifnya lebih murah yakni Rp 16.380 (Pertalite: Rp 7.800/liter).

Lain halnya dengan mobil. Mobil dengan efisiensi BBM tertinggi yakni dikelas LCGC yang mencapai 20 km/liter. Jika dikonversikan maka didapat hasil 5 liter untuk menempuh jarak 100 km.

Otolovers yang menggunakan Pertamax harus mengeluarkan biaya Rp 52.000 untuk bisa menempuh jarak 100 km naik mobil LCGC. Sementara jika mengisi BBM jenis Pertalite biaya yang dikeluarkan sedikit lebih murah yaitu Rp 39.000.

Secara perhitungan simulasi, kendaraan listrik memang lebih murah. Dengan jarak tempuh sama, pemilik kendaraan listrik hanya harus mengeluarkan biaya setengahnya. (mb/detik)

Pos terkait