Nazaruddin: Saya Punya Bukti Korupsi Fahri Hamzah

Metrobatam, Jakarta – Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mengatakan memiliki bukti dugaan korupsi yang dilakukan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, ketika masih duduk sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR.

Nazaruddin mengaku akan segera menyerahkan berkas-berkas terkait dugaan korupsi Fahri Hamzah tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Saya akan menyerahkan segera berkas ke KPK tentang korupsi yang dilakukan oleh Fahri Hamzah. Waktu dia jadi wakil ketua komisi III,” kata Nazaruddin setelah bersaksi untuk terdakwa korupsi proyek e-KTP Setya Novanto, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (19/2).

Mantan anggota Badan Anggaran DPR itu berjanji akan membuktikan jika Fahri Hamzah melakukan korupsi dengan bukti-bukti yang dirinya miliki. Nazaruddin mengklaim bukti yang dirinya pegang sudah cukup untuk menjadikan Fahri Hamzah sebagai tersangka.

Bacaan Lainnya

“Insyaallah, bukti yang serahkan ini cukup untuk membuat Fahri jadi tersangka,” klaim dia.

Namun, Nazaruddin belum mau mengungkap lebih jauh soal rincian kasus korupsi yang melibatkan Fahri Hamzah tersebut.

Suami Neneng Sri Wahyuni itu hanya menyatakan, bakal menyerahkan seluruh bukti-bukti kepada KPK, mulai dari proyeknya, penyerahan uang tersebut, sampai total uang yang diterima Fahri Hamzah.

“Nanti akan saya serahkan ke KPK datanya dengan jelas, posisi dia sebagai wakil ketua komisi III, di mana saya nyerahkan uangnya, di mana dan berapa angkanya, dia menerima yang beberapa kali. Nanti saya akan sampaikan,” tutur Nazaruddin.

Pada 2014, Yulianis, dalam sidang korupsi proyek Hambalang untuk terdakwa mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, menyebut bahwa ia pernah memberikan uang senilai US$25 ribu kepada Fahri. Namun, hal itu dibantah Fahri melalui akun Twitternya.

Sejak terjerat kasus, Nazaruddin diketahui sebagai pihak yang gemar ‘menyanyi’ soal keterlibatan sejumlah politikus dalam kasus-kasus korupsi. Beberapa yang pernah disebutnya adalah mantan Ketua DPR Setya Novanto dan Anas.

Fahri Sebut Lagi Persekongkolan KPK-Nazar

Fahri yang kini memasuki periode ketiga berada di kursi legislatif itu mengatakan, “Pernyataan Nazar itu tidak ada hubungan dengan saya. Saya tidak pernah ada bisnis di DPR selama hampir 14 tahun menjadi anggota dan Pimpinan DPR,” ujar Fahri saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Senin (19/2).

Tak hanya itu, Fahri pun menuding ucapan Nazar tersebut terkait dengan persekongkolan KPK.

“Soal keterangan Nazaruddin itu, saya sudah mendengar dari rekaman. Kalimat yang paling banyak dia katakan, terutama kalimat yang paling banyak dia katakan, ‘kita serahkan kepada KPK’. Kalimat kedua adalah,’saya paling banyak bantu kpk selama ini’. Dan berikutnya ia menyampaikan bahwa dia sudah mengatakan begitu banyak nama untuk ditindaklanjuti oleh KPK,” kata Fahri.

Hal ini menurutnya menjadi bukti ada persekongkolan antara Nazaruddin dan KPK. Fahri sendiri menyimpulkan apa yang diucapkan Nazaruddin sebagai kekecewaan atas dua hal.

“Pertama asimilasinya yang tertunda karena bocornya dokumen KPK yang menjamin kalau yang bersangkutan tidak mempunyai kasus. Kedua, bocornya kembali dokumen pansus angket yang sekarang telah menjadi lampiran laporan angket tentang ratusan kasus nazar yang disimpan KPK,” ujar Fahri.

Berkaca pada hal tersebut, Fahri pun meminta Komisi 1 dan 3 DPR RI untuk menyikapi yang terjadi itu sebagai persoalan keamanan nasional yang serius.

“Inilah yang harus kita cermati. Dan, saya akan terus memantau kasus ini untuk menuntaskan penanganan kasus persekongkolan yang telah merusak nama baik dan keamanan bangsa. Kekacauan yang dilakukan tersebut telah melahirkan keributan yang merusak iklim pembangunan dan demokrasi kita,” ujar Fahri.

Dikonfirmasi terpisah kemarin, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mempersilakan Nazaruddin menyerahkan bukti yang dia miliki.

“Kalau memang dia (Nazarrudin) bisa memberikan kami (bukti korupsi Fahri). Kemudian itu nanti kami pelajari,” ujar Saut di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (19/2).

Saut mengatakan, KPK tak bakal berasumsi terlalu dini untuk menyimpulkan dugaan korupsi yang dilakukan Fahri. Saut pun mengajak semua pihak tidak langsung berprasangka buruk terhadap Fahri imbas dari klaim Nazaruddin.

“Jadi ada prosesnya. Jadi disebut itu juga tidak serta merta (terbukti),” ujar Saut. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait