Orang Pilih Menabung Ketimbang Belanja, Kemenkeu: Enggak Apa-apa

Metrobatam, Jakarta – Ekonomi Indonesia dihadapkan pada fenomena masyarakat yang lebih suka menabung ketimbang belanja. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara anggap itu tidak masalah.

Meskipun risikonya, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,95%. Sementara secara keseluruhan ekonomi nasional tumbuh 5,01%. Menurut Suahasil, masyarakat juga pasti akan membelanjakan uang itu dalam waktu dekat.

“Kalau dia menunggu ya enggak apa-apa. Nanti akan muncul juga,” ungkap Suahasil di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (10/8).

Peningkatan DPK (Dana Pihak Ketiga) memang cukup signifikan. Pertumbuhan DPK pada bulan Mei 2017 yang tercatat 11,18% (year on year/yoy) lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tumbuh 9,87% (yoy). Suahasil berasumsi dana tersebut tidak selamanya akan disimpan di bank, sebab masyarakat juga memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi.

Bacaan Lainnya

“Mungkin orang sekarang nunggu dulu deh duitnya di bank. Kalau itu nanti dia akan pakai juga, kalau yang normal consumption-nya,” imbuhnya.

Suahasil optimistis kondisi kuartal III dan IV-2017 akan lebih baik. Terutama dari pemerintah melalui berbagai jenis belanja, seperti belanja modal dan belanja barang.

“Di kuartal III kami yakin pengeluaran pemerintah akan lebih tinggi, di kuartal IV pengeluaran pemerintah akan lebih tinggi lagi,” terang Suahasil.

Pemerintah juga akan memastikan implementasi belanja sosial. Sehingga daya beli kelompok masyarakat bawah juga dapat terjaga, di samping juga menjaga inflasi lebih rendah. Suahasil optimistis target 5,2% tercapai. “Kita masih yakin di tahun ini kita bisa capai 5,2%,” tandasnya.(mb/detik)

Pos terkait