PA 212 Akui Prabowo Gebrak Meja, tapi Bukan Konteks Marah

Metrobatam, Jakarta – Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif menampik pengakuan Ketua Umum Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam soal Prabowo Subianto memukul meja dalam forum Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212. Menurut dia, bukan itu yang sebenarnya terjadi.

Sebelumnya, Usamah menyebut Prabowo memukul meja dan berbicara lantang dalam forum Dewan Penasihat PA 212 lantaran ada pihak yang meragukan keislamannya.

Slamet mengamini bahwa Prabowo sempat sedikit menggebrak meja, bukan memukul. Namun itu dilakukan bukan didasari oleh amarah.

Slamet menceritakan saat itu Dewan Penasihat PA 212 mengadakan rapat dan mengundang Prabowo di Hotel Grand Sahid, Jakarta. Rapat itu dihelat beberapa hari sebelum Ijtima Ulama I dilaksanakan. Saat itu, ulama PA 212 mendengarkan komitmen Prabowo terhadap umat Islam.

Bacaan Lainnya

Slamet lalu membeberkan salah satu pernyataan Prabowo dalam rapat tersebut.

“Walaupun saya pengetahuan agamanya terbatas (kurang), tapi saya tidak pernah mengkhianati Islam, tidak pernah menjual agama saya (disampaikan dengan tegas sambil reflek tangannya sedikit menggebrak meja),” tutur Slamet menggambarkan Prabowo berbicara dalam rapat dimaksud, Kamis (20/12).

Menurut Slamet, Prabowo bukan marah. Prabowo justru ingin menunjukkan dengan tegas bahwa dirinya bakal memperjuangkan umat Islam.

“Ini menunjukkan keseriusan beliau untuk membela ulama dan Islam sebagai agama mayoritas,” kata Slamet.

Sekjen Forum Umat Islam Muhammad Al Khathath juga menyatakan hal serupa. “Mungkin (Usamah Hisyam) salah persepsi,” kata Al Khathath.

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak turut menampik pengakuan Usamah. Dia menegaskan bahwa Prabowo tidak marah di hadapan ulama hingga meninju meja lantaran keislamannya dipertanyakan.

“Bohong Besar. Tidak ada satu pun ucapan Usamah yang sesuai dengan kenyataan pada Ijtima,” tutur Yusuf melalui pesan singkat.

Lebih lanjut Yusuf Martak yakin umat Islam yang percaya dengan kepemimpinan Prabowo tidak terpengaruh dengan isu miring tersebut. Kata dia, umat Islam tetap akan mendukung penuh Prabowo-Sandi hasil Ijtima Ulama II yang digagas GNPF Ulama.

“Insya Allah tidak akan berpengaruh sedikitpun,” ucap Yusuf.

Sementara Slamet meminta umat Islam tidak menggubris isu-isu miring yang ditujukan kepada Prabowo-Sandi. Dia menegaskan bahwa Prabowo-Sandi adalah paslon yang telah direstui oleh Imam Besar FPI Rizieq Shihab, sehingga patut didukung.

“Jangan percaya isu negatif dari kubu sebelah, tetap dalam komando ulama, khususnya Habib Rizieq Shihab,” ucap Slamet. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait