PBB Gelar Rapat Darurat Bahas Rudal Korea Utara

Metrobatam, Jakarta – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mengadakan rapat darurat hari ini, Rabu (5/7), membahas uji coba rudal antarbenua (ICBM) terbaru Korea Utara kemarin.

Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan, meminta pertemuan digelar sekitar pukul 19.00 waktu setempat.

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, juga dikabarkan telah berkomunikasi dengan Dubes China Liu Jieyi, yang saat ini memegang kepemimpinan di DK PBB, untuk menggelar pertemuan mendadak.

Uji coba ini merupakan serangkaian provokasi terbaru dari Pyongyang yang sejak awal tahun ini terus mengkhawatirkan keamanan di kawasan.

Bacaan Lainnya

Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un dilaporkan turut memantau langsung peluncuran rudal Hwasong-14 yang diprediksi pengamat bisa mencapai daratan Alaska, AS, itu kemarin.

Roket dilaporkan berhasil menempuh jarak 933 kilometer dengan waktu penerbangan 39 menit dan mencapai ketinggian 2.802 kilometer, sebelum jatuh di sekitar perairan zona ekonomi eksklusif Jepang

Negara paling terisolasi itu mengklaim bahwa peluncuran rudal tersebut sukses, bahkan bisa menempuh jarak kemana saja, termasuk daratan AS.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengecam keras peluncuran rudal tersebut, memperingatkan bahwa tindakan Korut itu bisa memperkeruh ketegangan di kawasan.

Sementara itu, Komando Militer AS di Pasifik mengonfirmasi bahwa rudal balistik tersebut berjarak menengah dan tidak mengancam kawasan Amerika Utara. Meski begitu, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengonfirmasi bahwa misil Korut tersebut benar berjenis ICBM.

Uji coba rudal ini dilakukan Korut bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan AS setiap 4 Juli.

Merespons tindakan Korut, Presiden Donald Trump kian was-was dan semakin mendesak China, sekutu dekat Korut, untuk bisa menekan serta meredam ambisi nuklir negara paling terisolasi itu.

Diberitakan AFP, sementara itu, Beijing mendorong digelarnya pembicaraan dan negosiasi antara negara-negara besar seperti AS bersama Korea Utara.

Namun, Washington baru ingin melakukan pembicaraan dengan Korut jika Pyongyang mau menghentikan program rudal dan nuklirnya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait