Pemerkosa Mengaku Bunuh Calon Pendeta karena Panik Topeng Tersingkap

Metrobatam, Palembang – Dua pelaku pemerkosaan dan pembunuhan wanita calon pendeta di kebun sawit, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, sudah ditangkap. Apa pengakuan pelaku?

Saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel, Kamis (28/3/2019), kedua pelaku, Nang (20) dan Hendri (18), terlihat meringis kesakitan. Keduanya ditembak karena melawan saat ditangkap.

Sebagai otak pelaku, Nang menceritakan secara perlahan awal terjadinya kejahatan. Pria bertubuh kurus itu mengaku dirinya jatuh cinta kepada korban, tapi dia tidak berani mengungkapkannya.

“Aku suka sama dia (korban), tapi nggak berani bilang. Waktu aku lihat dia keluar, aku ikutin sama Hendri, jadi yang ngajak Hendri dari mes ya aku,” kata Nang, yang terus menahan rasa sakit.

Bacaan Lainnya

Karena menunggu korban pulang terlalu lama, Nang mengajak Hendri kembali ke mes untuk men-charge handphone. Tidak lama kemudian, mereka melihat ke arah rumah korban.

“Aku lihat si korban ini belum pulang ke rumah. Aku ajak Hendri ke kebun sawit untuk menghadang. Tujuan awalnya itu mau bersenang-senang, memperkosa,” kata Nang.

Setiba di lokasi, pelaku menutup wajah dengan kain. Mereka menghadang dan sudah mempersiapkan kayu balok. Tak lama kemudian, korban pun melintas dan mereka langsung memalangkan kayu.

Korban yang saat itu bersama seorang anak berusia 9 tahun pun berhenti. Dia sempat berencana memutar balik, tapi keburu ditangkap pelaku dan langsung disekap.

Selanjutnya sang calon pendeta dibawa ke area semak-semak. Tangan korban diikat dengan karet ban. Mereka berusaha memerkosa korban, tapi korban terus memberontak.

“Pas dibuka (busana) itu, korban juga memberontak dan narik penutup wajah Hendri,” kata Nang, yang bekerja sebagai tukang panen di kebun sawit tersebut.

Penutup wajah atau topeng kain yang dikenakan Hendri tersingkap, wajahnya pun terlihat. “Karena panik, Hendri menahan leher si korban,” imbuh Nang. Akhirnya korban tewas. (mb/detik)

Pos terkait