Pemkab Karimun Berencana Bangun 8 Jembatan Antarpulau

Metrobatam.com, Karimun – Pemerintah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, berencana membangun sebanyak delapan jembatan yang menghubungkan beberapa pulau di daerah setempat.

“Pembangunan jembatan-jembatan itu merupakan program konektivitas antarpulau, selaras dengan konsep merangkai pulau yang digagas almarhum Gubernur Muhammad Sani,” kata Bupati Karimun Aunur Rafiq di Tanjung Balai Karimun.

Pembangunan delapan jembatan itu telah dicanangkan Pelaksana Tugas Gubernur Kepri Nurdin Basirun ditandai dengan peletakan batu pertama dalam rangkaian acara peresmian pengoperasian Jembatan Pauh-Moro di Kecamatan Moro, Jumat (22/4).

Kedelapan jembatan yang akan dibangun tersebut, antara lain jembatan dari Tanjung Piay ke Pulau Karimun Anak dengan panjang 17,5 kilometer, Pulau Karimun-Pulau Karimun Besar 1,1 km, Pulau Karimun Besar-Pulau Parit 4 km dan Pulau Parit-Pulau Lumut 270 meter.

Bacaan Lainnya

Kemudian, jembatan Pulau Lumut-Pulau Papan 195 meter, Pulau Papan-Pulau Belat 240 meter, Pulau Belat-Pulau Kundur 650 meter, dan jembatan Pulau Kundur-Pulau Sumatera (Kabupaten Pelalawan) sepanjang 15 km.

“Pembangunan jembatan-jembatan itu dilakukan secara bertahap, sesuai kemampuan anggaran. Dan tentunya, kita berharap dukungan anggaran dari pemerintah provinsi maupun pusat,” katanya.

Aunur Rafiq mengatakan, Program Konektivitas Antarpulau merupakan salah satu program untuk mendukung pengembangan potensi kemaritiman di kabupaten yang terdiri ratusan pulau dan berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.

Pengembangan sektor maritim sebagai industri jasa, menurut dia, merupakan visi dan misinya sebagai bupati terpilih dalam Pilkada 2015.

Sementara itu, Plt Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengatakan, Program Konektivitas Antarpulau harus dilanjutkan dan merupakan amanah almarhum Gubernur Muhammad Sani untuk mengangkat perekonomian masyarakat di daerah pulau dan wilayah pesisir.

“Pemprov dan Pemkab Karimun akan bersinergi untuk membangun jembatan-jembatan itu. Tidak hanya untuk uang, tetapi untuk mendorong perekonomian masyarakat. Dengan jembatan, mobilisasi penduduk menjadi lebih lancar,” ucapnya.

Jembatan Pauh-Moro sepanjang 480 meter yang menelan anggaran APBD Karimun sebanyak Rp22 miliar, menurut Nurdin, adalah salah satu bukti tidak ada yang tidak bisa jika dilatarbelakangi niat yang tulus dan ikhlas untuk memajukan daerah.

“Kuncinya adalah kebersamaan, semuanya bisa kita lakukan dengan niat yang baik,” ucap Nurdin yang sebelumnya menjabat Bupati Karimun selama dua periode didampingi Aunur Rafiq.

(Sumber: Antarakepri.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *