Pemprov DKI Beralasan Kali Item Sudah Bau Sebelum Zaman Anies

Metrobatam, Jakarta – Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan menyebut Kali Sentiong alias Kali Item sudah bau sejak Anies Baswedan belum menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Teguh mengatakan pengebutan pengerjaan di sana membuat seakan-akan Kali Item baru menimbulkan bau tak sedap akhir-akhir ini.

“Sebenarnya Kali Sentiong permasalahannya sudah cukup lama. Endapan-endapan lumpurnya, sedimen-sedimen sampahnya, termasuk juga bau yang ditimbulkan berasal dari pencemaran lingkungan rumah tangga di sekitar kawasan Sentiong,” ucap Teguh saat dihubungi, Senin (30/7).

Ia menyampaikan Dinas SDA DKI sudah turun ke Kali Sentiong dan dua belas sungai di Jakarta setidaknya sejak 2016. Namun ia mengakui memang belum bisa menekan bau dan pencemaran di Kali Item karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan.

Bacaan Lainnya

“Karena kita sudah hitung kapasitas di sana, kalau alat berat kita khawatirkan jadi longsor di sana. Bebannya berat dan kapasitas lokasinya kanan kiri parapet, batu kali, belum di sheet pile (turap baja),” ucapnya.

Pernyataan Tegus ini sekaligus membantah klaim dari Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi beberapa hari lalu. Prasetio sebelumnya mengklaim Kali Item, di sekitar Wisma Atlet Asian Games 2018 lebih tertata di era sebelum DKI dipimpin oleh pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

“Sebenarnya kan sudah diperbaiki secara maksimal oleh pendahulunya, kan ada di media sosial. Semua kan banyak, sudah dikeruk, ada peradaban lah di situ,” ujar Prasetio di Balai Kota Jakarta, Rabu (25/7).

Prasetio menyebut setelah ada penyodetan pada era Gubernur Joko Widodo, Kali Item mengalir normal dan tak ada warga yang membuang sampah di sana. Ia meminta seharusnya Anies lebih sibuk bekerja ketimbang menyalahkan gubernur-gubernur sebelumnya.

“Sebetulnya kan masih ada waktu, kenapa alatnya enggak diturunkan ke situ? Dulu bisa kok,” tuturnya.

Teguh mengatakan saat ini Dinas SDA sedang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kementerian PUPR untuk menghilangkan bau serta pencemaran di Kali Item.

Mereka mengoperasikan lima unit pompa yang mampu memompa 2.000 liter per detik. Lalu juga ada satu mesin yang mampu memompa 5.000 liter per detik.

Pemompaan berfungsi untuk mengurangi endapan lumpur dan sampah yang jadi sumber bau di Kali Sentiong. Teguh menyebut akan melakukan hal yang sama di dua belas sungai lainnya.

“Karena kan hampir semua kali yang ada di Jakarta seperti itu, hitam pekat dan bau. Bagaimana kita melakukan pembangunan IPAL (instalasi pengelolahan air limbah) komunal agar saluran sanitasi warga di Jakarta baik,” lanjutnya.

Bau tak sedap dari Kali Sentiong menjadi sorotan publik karena kali itu berdekatan dengan Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Utara yang menjadi tempat menginap atlet Asian Games 2018.

Warga Jakarta dan netizen banyak yang menuding kasus Kali Sentiong sebagai ketidakseriusan Gubernur Anies mempersiapkan Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games.

Standar Kebersihan GBK

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada para Pasukan Pelangi untuk meningkatkan standar kebersihan dalam rangka pembersihan kawasan yang menjadi salah satu venue Asian Games tersebut.

“Bersih dan kotor kriterianya itu beda-beda, tiap individu, keluarga, dan instansi, pesan saya, tinggikan standar bersih dan rapinya,” kata Anies dalam sambutannya di acara Gerebek Sudirman-Thamrin di kawasan GBK, Senin (30/7).

Anies pun meminta kepada para Pasukan Pelangi untuk saling bekerja sama satu dengan lainnya. Pasukan Pelangi terdiri dari berbagai petugas suku dinas, mulai dari tata air, kehutanan, lingkungan hidup, dan lainnya.

“Ini seragamnya beda-beda, instansi tempat bekerjanya beda-beda karena itu warnanya lain-lain, tapi tujuan kita sama, kita ingin memastikan kita akan bisa jadi tuan rumah yang baik di Asian Games yang akan datang,” tuturnya.

Selain itu, Anies juga berpesan kepada para Pasukan Oranye untuk berperan aktif dalam rangka melakukan pembersihan di kawasan GBK. “Turun tangan apabila melihat ada masalah, laporan meskipun bukan wewenang kita,” ucap Anies.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Isnawa Adji mengatakan setidaknya ada 1.000 Pasukan Pelangi yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Seribu pasukan tersebut terdiri dari, 500 pasukan oranye Dinas Lingkungan Hidup, 200 personel pasukan biru dari Dinas Sumber Daya Air, 200 pasukan hijau dari Dinas Kehutanan, 50 petugas GBK, dan 100 petugas Satpol PP.

Isnawa menyebut 1.000 pasukan tersebut akan dibagi menjadi lima zona dan lima kelompok. “Ini akan dilakukan sampai H-1 Asian Games,” kata Isnawa. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait