Pemuda Hidayatullah Gelar Munas VI di Batam, Usung Tema NKRI Bermartabat​

BATAM – Organisasi pemuda Syabab Hidayatullah akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VI di Kota Batam, Kepulauan Riau, selama 3 hari dan dibuka pada Senin (26/12/2016).

“Sebagai kawasan khusus dengan segala dinamika dan kekhasannya, gelaran Munas di Kota Batam ini diharap membuahkan spirit baru bagi gerakan Syabab Hidayatullah ke depan,” kata Ketua Panitia Munas VI Syabab Hidayatullah, Ahmad Muzakky, dalam keterangannya, Ahad (25/12/2016).

Musyawarah Nasional VI Syabab Hidayatullah kali ini mengangkat tema “Penajaman Gerakan Pemuda Menuju NKRI Bermartabat”.

Ahmad Muzakky menerangkankan, Munas VI ini akan diikuti oleh sedikitnya 250 perwakilan pengurus seluruh Indonesia. Selain agenda penetapan program umum, Munas juga akan menetapkan ketua umum baru untuk kepengurusan PP Syabab Hidayatullah periode selanjutnya.

Bacaan Lainnya

“Pada hari kedua Munas insya Allah akan dihadiri Ketua MPR RI Bapak Zulkifli Hasan sekaligus membuka dan dilanjutkan sosialisasi empat pilar berbangsa bersama anggota DPD RI Muhammad Asri Anas,” kata Muzakky.

Terkait tema yang diusung, Ahmad Muzakky menjelaskan, Syabab Hidayatullah berkomitmen meneruskan kiprah terutama penguatan peran-peran eksternal yang seiring dengan itu dilakukan pula revitalisasi internal gerakan Syabab Hidayatullah dari waktu ke waktu.

“Dalam rangka meneguhkan eksistensi Syabab Hidayatullah sebagai organisasi kepemudaan yang konsisten mempelopori gerakan moral menuju NKRI bermartabat,” jelas Muzakky.

Gerakan moral bermartabat, terang Muzakky, adalah upaya aktivasi dan integrasi semua energi yang ada dalam wadah bernama Syabab Hidayatullah kemudian dikolektivasi dengan unsur-unsur gerakan yang selaras lainnya.

“Kolektivitas gerak ini akan menjadi kekuatan penggerak dalam rangka mendukung perubahan menuju Indonesia yang lebih baik,” kata Muzakky.

Gerakan moral tersebut, terang Muzakky, merupakan energi politik gerakan kepemudaan yang diletakkan sebagai kekuatan penggerak perubahan ketika institusi birokrasi dan institusi politik tidak lagi mampu melakukan peran sesuai dengan tuntutan sektor publik.

Karena itu, Muzakky mendorong segenap kader Syabab Hidayatullah untuk bersama membangun budaya kerja dan senantiasa mempertajam spiritual.

“Syabab Hidayatullah salah satu ciri khasnya adalah terjaga tradisi ibadahnya, menempatkan diri sebagai problem solver, bukan problem maker. Maka pertama-tama yang perlu terus kita gencarkan adalah membangun budaya organisasi yang dimulai dari kesadaran personal untuk menjadi lebih baik,” katanya.

Muzakky mengemukakan Syabab Hidayatullah sebagai organisasi kepemudaan nasional akan menjadi lebih baik dan bertumbuh semakin dinamis dalam bingkai kemaslahatan apabila perangkat-perangkat sumber daya yang ada di dalamnya senantiasa berpacu.

“Tentu saja ini merupakan pekerjaan tidak ringan yang membutuhkan kesadaran serta komitmen bersama. Semoga Munas ini dapat lebih mengeksplor dinamika tersebut dan menguatkan komitmen untuk menuntaskannya,” tegasnya memungkasi.

Sekedar informasi, Syabab Hidayatullah adalah organisasi pemuda berfokus pada pembinaan dan pemberdayaan generasi muda dalam rangka menyiapkan kader muda yang siap melanjutkan estafeta kepemimpinan berskala lokal, nasional, regional, bahkan internasional.

Syabab Hidayatullah, sebagai organisasi otonom pendukung dari induknya Hidayatullah, telah menempatkan kader–kadernya di seluruh Nusantara, mulai dari Sabang hingga ke Merauke. Jumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ada 172 buah.

Pos terkait