Pencucian Uang Jemaah Rp 1 T, Kantor Abu Tours di Riau Di-police Line

Metrobatam, Pekanbaru – Polda Riau menyegel kantor Abu Tours di Pekanbaru dalam kasus pencurian uang calon jemaah umrah triliunan rupiah. Di Riau diperkirakan ada 131 calon jemaah umrah yang gagal diberangkatkan.

“Kita hanya melakukan pemasangan garis polisi di kantor tersebut,” kata Kepala Subdit I Ditreskrimsus Polda Riau AKBP Dasmin Ginting, Selasa (17/4).

Pihak kepolisian memasang garis polisi di ruko berlantai tiga di Jl Harapan Raya Pekanbaru itu. Di kantor tersebut sudah tidak ada aktivitas sejak Februari 2018.

Menurut Dasmin, pihaknya saat ini hanya memasang garis polisi di kantor Abu Tours tersebut. Selanjutnya pihak Polda Riau menunggu koordinasi dari Polda Sulawesi Selatan. Termasuk koordinasi ihwal penyitaan aset di kantor tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kasus ini (penipuan calon jemaah umrah) ditangani Polda Sulsel. Kalau nanti ada permintaan untuk menggeledah isi kantor, ya kita akan geledah, termasuk aset-asetnya di dalam kantor tersebut,” kata Dasmin.

Masih menurut Dasmin, saat ini pihak Polda Riau baru memeriksa 13 saksi yang juga korban Abu Tours. Seluruh keterangan saksi ini nantinya akan dikirim ke Polda Sulsel.

“Dari keterangan para saksi, di Riau diperkirakan ada 131 calon jemaah umrah Abu Tours yang gagal diberangkatkan ke tanah suci. Terakhir kali Abu Tours yang di Pekanbaru memberangkatkan jemaah umrahnya pada Desember 2017 lalu,” kata Dasmin.

Tukang Becak Umrah Dibantu Donatur

Sementara itu seorang tukang becak asal Maros, Ummareng (63) bersama istrinya Siti Fatimah (58) akhirnya bisa menjadi tamu Allah. Sebelumnya, ia gagal berangkat karena uangnya dibawa kabur Abu Tours.

“Kami sangat bersyukur. Allah menunjukkan kuasa-Nya kepada kami. Akhirnya kami akan secepatnya melihat Kakbah secara langsung. Kami berterima kasih ke semua pihak yang mewujudkan mimpi kami,” kata Ummareng kepada detikcom, Selasa (17/4).

Warga Desa, Marumpa, Kecamatan Marusu, Maros, Sulawesi Selatan itu berangkat menuju Jeddah melalui Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan transit di Bandara Soekarno Hatta siang ini.

Azizah Umar, yang mendampingi Ummareng, juga tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Sebagai agen, tentunya ia selama ini, juga merasa bersalah atas kasus Abu Tours yang membuat puluhan jemaahnya batal berangkat.

“Saya merasa sangat bersyukur bisa diberi jalan sama Allah ikut di Mata Najwa. Dari situ, saya sangat bersyukur, ternyata sangat banyak donatur yang menghubungi saya. Mereka semua bersedia mendanai,” sebut Azizah.

Ummareng merupakan salah satu korban Abu Tours. Ia rela mengumpulkan uang dari upah mengayuh becaknya selama delapan tahun untuk mendaftar umrah. Bahkan, uang haji yang ia telah setor di Kemenag Maros, ia tarik untuk umrah melalui Abu Tours.

Setelah CEO Abu Tours, Hamzah Mamba resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polda Sulsel, impian Ummareng untuk berangkat umrah, pun seolah pupus. Hanya saja ia berusaha ikhlas, hingga akhirnya dipanggil menjadi bintang tamu di Mata Najwa beberapa waktu lalu.

Dari situ, impian Ummareng yang seolah pupus, kembali tumbuh. Saat masih berada di studio, ia telah dihubungi oleh seorang donatur yang mengaku siap mendanai pemberangkatannya bersama istrinya. (mb/detik)

Pos terkait