Pengerahan Anak di Aksi Bela Tauhid Dilaporkan ke KPAI

Metrobatam, Jakarta – Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ade Irfan Pulungan, mengadukan beberapa dugaan pelibatan anak dalam kegiatan politik.

Salah satunya terkait anak-anak yang hadir dalam aksi bela tauhid pada 2 November. Mereka diduga dimobilisasi untuk menyerukan kampanye dengan menyampaikan yel-yel dukungan untuk pasangan calon tertentu.

“Ada beberapa yang kami sampaikan. Tanggal 2 November misalnya, aksi itu melibatkan anak. Ini bagaimana anak-anak berpakaian sekolah hadir dalam demo, bukan demonya yang dipermasalahkan tapi kehadiran anak-anak itu,” kata Ade Irfan, ditemui di Gedung KPAI, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (12/11).

Tak hanya soal aksi bela tauhid, pihaknya juga melaporkan soal foto seorang anak berbaju koko yang saat ini banyak tersebar di media sosial.

Bacaan Lainnya

Dalam foto itu anak tersebut memegang gambar Jokowi yang telah dicoreti dengan tinta merah di beberapa bagian wajahnya. Bahkan anak tersebut juga menyilangkan golok tepat di leher gambar Jokowi sambil memasang ekspresi melotot.

“Ini pasti sengaja dan pasti dimobilisasi oleh orang dewasa. Lihat di sini pakai baju koko, pakai peci, mata melotot gambar Pak Jokowi dicoret, menggunakan parang,” kata Ade.

Irfan pun berharap peristiwa ini bisa segera diusut dan dicegah kembali terulang oleh pihak KPAI. “Hal seperti ini semestinya tidak terjadi,” kata dia.

Menanggapi laporan itu, KPAI pun berjanji akan memproses setiap laporan yang masuk. Mereka juga akan berkoordinasi dengan pihak Bawaslu untuk mengusut semua laporan yang masuk.

“Laporan pihak manapun akan diproses. Kalau terkait kasus 2 November, akan dipanggil. Kita dan Bawaslu sudah koordinasi, yang terkait dengan video yang dilaporkan timses 01 bahwa itu terjadi saat aksi bela tauhid,” katanya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *