Peninggalan Megalitikum di Ciamis yang Penuh Misteri

Metrobatam, Ciamis – Akhir pekan ini ada tempat misterius yang bisa kamu datangi di Ciamis. Ada ratusan batu beragam ukuran di Situs Budaya Batu Panjang, dari zaman Megalitikum lho.

Para wisatawan tentunya sudah tidak asing dengan situs Gunung Padang, Cianjur, dimana terdapat batu-batu peninggalan jaman pra sejarah. Ternyata, di Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Ciamis, juga ada batu panjang dan bersusun yang hampir mirip dengan Gunung Padang. Sampai saat ini keberadaannya masih menyimpan misteri.

Oleh warga setempat, lokasi yang merupakan hutan pinus milik Perhutani dikenal dengan Situs Budaya Batu Panjang. Setiap akhir pekan, banyak warga yang berkunjung ke situs ini. Terutama dari luar daerah seperti Majalengka dan Cirebon. Karena letaknya berada di perbatasan Majalengka-Ciamis.

Untuk menuju ke situs budaya batu panjang ini sangat mudah, karena letaknya berada tidak jauh dari jalur alternatif Sukamantri-Majalengka. Wisatawan cukup memakirkan kendaraan di pinggir jalan dekat warung. Kemudian hanya berjalan kaki sekitar 50 meter sudah sampai tujuan.

Bacaan Lainnya

Pantauan detikTravel, suasana di sekitar situs batu panjang sangat cocok menjadi sebuah tempat wisata. Situs ini dikelilingi hutan pinus. Udaranya sejuk karena berada di pegunungan.

Batu-batu tersebut ada yang berdiri, tertidur, berdiri dengan menyilang dengan batu lain dan tersusun rapih di satu area, ada juga beberapa batu berbentuk lonjong dan pipih. Sementara sisanya banyak batu panjang yang berserakan dan jaraknya cukup jauh dari satu area itu. Jumlah batu panjang yang ada sekitar ratusan.

Kasi Kesenian Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ciamis Eman Hermansyah mengungkapkan sebelumnya telah ada penelitian terkait keberadaan batu panjang itu. Ia memprediksi batu itu peninggalan pra sejarah atau pada zaman megalitikum.

“Dugaan kami batu panjang ini lebih tua dari batu yang ada di Gunung Padang, namun perlu penelitian khusus lebih jauh lagi untuk mengungkapnya,” ujar Eman kepada detikTravel, Rabu (10/10).

Menurut Eman, batu berukuran panjang rata-rata sekitar 3 meter dengan diameter sekitar 40 cm, tidak membulat melainkan persegi lima. Ada juga batu dengan panjang sekitar tinggi 2 Meter dan dikelilingi beberapa batu dibawahnya.

Bentuk batu-batu di situs Batu Panjang hampir mirip dengan batu-batu di situs Gunung Padang, Cianjur. Hanya, perbedaannya pada ukuran batu di sedikit berbeda. Jika di Gunung Padang semua batu hampir berukuran sama, berukuran 60 cm dan tebal 20 cm serta bentuknya yang persegi. Sedangkan di situs Batu Panjang, batu persegi lima, panjang serta ukurannya berbeda-beda. Bahkan ada juga yang tidak panjang.

Sementara itu, Juru Kunci Situs Budaya Batu Panjang Sahidi (65) menuturkan sejak ia masih kecil dan ayahnya juru kunci, batu itu sudah tersusun rapi dan tidak ada yang berubah. Bahkan sebelumnya ada satu batu panjang yang menggantung pada akar pohon beringin. Namun karena akarnya mati sehingga batu itu jatuh.

“Yang berkunjung ke sini lumayan banyak, apalagi kalau hari Minggu, biasanya kebanyakan dari daerah Majalengka dan Pantura. Kalau dari Ciamis sendiri malah jarang yang ke sini,” ungkap Sahidi saat ditemui di lokasi.

Sahidi mengaku sejauh ini belum ada pengelolaan serius dari pemerintah ataupun instansi terkait untuk pengelolaan situs ini. Padahal, menurutnya bila situs ini dikelola dengan baik maka bisa menjadi salah satu potensi wisata apalagi di akhir pekan.

“Jadi sejarahnya lebih diteliti lagi, dikelola dan ditata, ini bisa menjadi salah satu wisata sejarah atau wisata budaya terutama untuk para pelajar,” pungkasnya. (mb/detik)

Pos terkait