Penusuk Intel Mako Brimob Sembunyikan Pisau di Dekat Kemaluan

Metrobatam, Jakarta – Seorang anggota polisi kembali tewas oleh terduga teroris dalam penyerangan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jumat (11/5) dini hari WIB. Pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk petugas bernama Marhum Prencje, 41, itu disembunyikan di dekat kemaluannya.

“Setibanya di kantor, pada saat akan masuk ke salah satu ruangan, tiba-tiba orang yang mengaku bernama [inisial] TS tadi mengeluarkan pisau. Yang ternyata disimpan di bawah alat kemaluan,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto Setyo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/5) siang.

Setyo mengatakan peristiwa itu bermula dari TS yang dicurigai Marhum yang keluar Mako Brimob untuk melakukan pengamanan di depan RS Bhayangkara.

Sesampainya di sana, Marhum mencurigai TS yang sebelumnya tak dikenal melakukan gerak-gerik mencurigakan melihat ke arah dalam Mako Brimob.

Bacaan Lainnya

“Pada saat diamankan, sempat dilakukan penggeledahan terhadap orang tak dikenal tadi yang akhirnya mengaku bernama TS baik di badan maupun tas yang dibawa. Namun, tak ditemukan apa-apa. Kemudian yang bersangkutan dibawa ke kantor [Mako Brimob] pada satu ruangan tadi menggunakan sepeda motor,” tutur Setyo.

Di tengah perjalanan menuju ruangan di dalam Mako Brimob guna diperiksa lebih lanjut, Marhum yang berada di depan TS yang dikawal dua petugas brimob lagi di belakangnya tiba-tiba mengeluarkan pisau.

“TS tersebut mengejar Bripka Marhum dan menikam dengan pisau di bagian perut, setelah itu TS mengejar Briptu Gusti dengan pisau, dengan sigap Briptu Gusti melakukan tindakan terukur menembak TS,” kata Setyo.

Setelahnya, Marhum pun segera dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan. Namun, di sana nyawa Marhum tak dapat diselamatkan.

Berdasarkan informasi yang didapatkan CNNIndonesia.com, Marhum adalah anggota Polri di Intelmob Kelapa Dua.

Sebelumnya, pada Selasa (8/5) malam terjadi kerusuhan napi teroris di dalam Mako Brimob. Kerusuhan berujung penyanderaan terhadap petugas itu berlangsung selama 36 jam, yang berakhir pada Kamis (10/5) pagi WIB. Dalam kerusuhan tersebut lima petugas tewas, dan di kelompok napi teroris seorang tewas.

Ujung dari kerusuhan tersebut, 145 napi teroris dipindahkan dari Mako Brimob ke tiga lapas di Nusakambangan. Sementara itu, 10 napi lagi masih ditahan di Mako Brimob untuk keperluan penyelidikan terkait kerusuhan. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait