Polisi Bubarkan Aliran Sesat Kerajaan Ubur-ubur di Banten

Metrobatam, Jakarta – Polresta Serang, Banten, menghentikan kegiatan komunitas Kerajaan Ubur-ubur yang diduga menganut aliran sesat.

Kerajaan itu berada di Sayabulu, Kota Serang, Banten, dan dipimpin oleh pasangan suami istri bernama Rudi dan Aisyah.

“Sementara kami hentikan kegiatan, belum diperlukannya tindakan pengamanan. Kita akan kaji lebih dalam bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI),” kata Kapolresta Serang Ajun Komisaris Besar Komarudin, Senin (13/08).

Di rumah pasangan suami istri itu, polisi menyita catatan soal struktur organisasi Kerajaan Ubur-ubur. Kerajaan ini kerap didatangi oleh pengikutnya setiap Kamis malam atau malam Jumat hingga waktu subuh.

Bacaan Lainnya

Pasangan suami istri itupun dikenal warga jarang bersosialisasi dan tak pernah shalat berjama’ah di Masjid ataupun Mushola dekat rumahnya yang baru ditinggalinya sekitar dua tahun.

“Mereka mengaku muslim, namun melakukan kegiatan yang tidak lazim. Contohnya mereka bilang Allah SWT memiliki makam, ini yang jelas tidak masuk akal menurut ajaran Islam,” kata Komarudin.

Pengikutnya yang mayoritas merupakan warga Jawa Timur dan Jawa Tengah itu kini diperiksa di Mapolresta Serang.

Dari keterangan sementara, Aisyah mengaku sebagai Ratu Kidul yang menganut agama Sunda Wiwitan yang mengakui Al-Qur’an dan Allah SWT.

Tak cukup sampai disitu, Aisyah mengatakan kalau Allah SWT memiliki makam menyerupai petilasan. Dia pun percaya kalau Nabi Muhammad berjenis kelamin perempuan.

Bahkan, Ka’bah pun disebutnya bukan kiblat umat muslim. Aisyah menyebutnya sebagai tempat pemujaan berhala. Ia juga menyebut Hajar Aswad di Ka’bah, Makkah, Arab Saudi, yang rutin dicium kaum muslim saat berhaji atau umrah, adalah bentuk kelamin perempuan.

“Kesimpulan kami dia bukan Islam. Dia menyebarkan atas nama Al-qur’an, ini sudah meresahkan. Kalau seperti itu Islam sudah ternodai,” kata Sekretaris MUI Kota Serang Anas Tajudin.

Selain itu, Kerajaan Ubur-ubur disebutnya bertujuan untuk mencairkan sejumlah uang yang tersimpan di berbagai bank, baik dalam dan luar negeri. “Di luar negeri rekeningnya atas nama Maryam. Di dalam negeri atas nama Muhammad,” ujarnya.

Aisyah yang mengaku utusan Ratu Kidul itu mendirikan kerajaan yang diberi nama kerajaan ubur-ubur yang berpusat di kediaman mereka di Sayabulu Tower, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Salah satu ajaran yang dianggap menyimpang adalah mengakui Nabi Muhammad berjenis kelamin wanita.

Ketua RT Sayabulu Surya Miharda mengatakan kebanyakan pengikut kerajaan Ubur-ubur berasal dari luar Serang. Bahkan, kata dia, pengikutnya, tak sampai 10 orang.

“Pengikutnya berjumlah delapan orang. Memang pengikutnya bukan orang Serang. Tapi orang Jawa Timur, Jawa Tengah,” kata Surya Miharda, ketua RT setempat, Selasa (14/8).

Surya mengaku kerap mendapat laporan dari warga tentang aktivitas di rumah Rudi dan Aisyah. “Saya mendapatkan keluhan dari warga sini, terkait adanya aktivitas keagamaan dari sekelompok orang,” katanya.

Sementara itu, warga mengatakan Rudi dan Aisyah bersama pengikutnya tidak pernah bersosialisasi dan salat berjamaah.

“Enggak nyambung diajak ngobrolnya. Baru dua tahun di sini, orang Sumedang kalau enggak salah. Setiap malam Jumat kumpul banyak orang,” kata Sarbini, seorang warga.

Setiap hari, kata Sarbini, Rudi bersama pengikutnya berkumpul hingga pukul 04.00 subuh. Namun, sebagian warga mengenal Rudi dan Aisyah sebagai paranormal.

“Itu yang punya rumah juga kalau ditanya kenapa enggak pernah ke musola, jawabannya enggak melihat (tuna netra), padahal banyak orang tuna netra yang salat,” ujarnya.

Kerajaan tersebut juga memiliki struktur organisasi. Dalam sebuah papan terlihat bagan kerajaan ubur-ubur. Dalam bagan itu tertulis berbagai jabatan, mulai dari Ketua penerima tamu kerajaan, Ketua Keluarga Kerajaan, Ketua pengembangan program kerajaan urusan ritual.

Kemudian, Ketua pemberitaan dunia tentang hasil ritual, seksi keamanan, penasihat/sesepuh, urusan ide kreatif untuk kerajaan, seksi konsumsi/anggaran serta urusan pertamanan. Saat ini rumah yang dijadikan kerajaan itu masih dijaga pihak kepolisian bersama TNI.

Berikut ini susunan pejabat Kerajaan Ubur-ubur yang dipampang di rumah Aisyah:

  • Raju/Ratu: Aisyah

Ketua Penerima Tamu Kerajaan:

  • Babe Ali (untuk tamu laki-laki)
  • Mba Ria (untuk wanita)

Ketua Keluarga Kerajaan

  • Asep Alung

Ketua Pengembangan Program Kerajaan Urusan Ritual Dll

  • Kepala suku Mas Nur Salim

Ketua Pemberitaan Dunia tentang Hasil Ritual

  • Mas Samsul

Seksi Keamanan

  • Rizky dan Sony

Penasihat/Sesepuh

  • Abraman Saman

Urusan Ide Kreatif untuk Kerajaan

  • Kamal dan Babe Ali

Seksi Konsumsi/Anggaran

  • Indah dan Ajeng

Urusan Pertamanan

  • Husen (Nurdin)

“Kumohon kembalikan kitab kami, kitab sepuh para Raja Galuh Galilea, kembalikan peninggalan Rasul kepada kami. Please back my sword, my hair, my tooth, dan kitabku seluruhnya kembalikan kepada kami,” kata Aisyah kepada Erdogan dalam ceramahnya di Facebook.

Lalu, apa kata MUI Serang soal Kerajaan Ubur-ubur?

“Kami berkesimpulan dia bukan Islam. Urusan keresahan dia menyebarkan atas nama Alquran ini sudah meresahkan dan Islam ternodai kalau seperti ini modelnya,” kata Amas Tadjudin kepada wartawan di Kota Serang, Banten. (mb/cnn indonesia/detik)

Pos terkait