Polisi Periksa Temuan Peluru Baru di Ruang Anggota DPR

Metrobatam, Jakarta – Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu memeriksa temuan dua proyektil yang kembali ditemukan di Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta. Temuan itu masih didalami petugas.

Dari pantauan CNNIndonesia.com, total sebanyak sepuluh anggota kepolisian memeriksa temuan peluru itu. Mulanya, aparat memeriksa ruang nomor 1008 di lantai 10. Itu merupakan ruangan anggota Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya.

Saat dimintai keterangan, Roma belum bisa berkomentar banyak. “Nanti saya cek dulu ke lantai 20,” ucap dia, ditemui di lokasi, Rabu (17/10).

Kepolisian kemudian bergerak ke lantai 20. Hingga saat ini, aparat masih memeriksa lokasi temuan peluru yang merupakan ruangan anggota Fraksi PAN Totok Daryanto itu.

Bacaan Lainnya

Menurut penuturan petugas keamanan dalam (Pamdal) DPR, kedua ruangan tersebut sedang dalam keadaan kosong saat peluru itu mengenainya. Namun, belum diketahui pasti soal waktu kejadiannya.

Ditemui di lokasi, anggota Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku tak menaruh curiga soal kemungkinan serangan terhadap politikus dari parpol tertentu.

“Golkar juga kena. Jadi kita enggak ada curiga-curiga. Kita serahkan pada kepolisian untuk menindaklanjuti,” ucapnya.

Sebelum temuan dua peluru ini, peluru nyasar menerpa ruang anggota DPR dari F-Gerindra Wenny Warrouw di lantai 16 dan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Hari Purnomo di lantai 13 Gedung Nusantara I DPR.

Peristiwa itu terjadi pada pukul 14.35 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Kepolisian telah menetapkan dua tersangka berinisial I dan R, anggota Perbakin yang disebut tengah latihan menembak, atas insiden tersebut.

Tembakan Nyasar Senin

Polisi menyebut peluru yang baru ditemukan hari ini sama dengan kejadian hari Senin (15/10). Peluru hari ini ditemukan di ruang anggota Fraksi Demokrat dan PAN.

“Iya, sama,” kata Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik Puslabfor Mabes Polri Kombes Ulung Sanjaya saat dimintai konfirmasi, Rabu (17/10).

Terkait peluru nyasar dari tembakan hari Senin (15/10), polisi menetapkan dua orang tersangka berinisial IAW dan RMY .Pelaku menggunakan senjata yang berada di gudang saat berlatih di lapangan tembak.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta pada jumpa pers, Selasa (16/10) mengatakan tersangka IAW gugup karena senjata yang dipakainya menggunakan switch customize. IAW tak biasa menggunakan senjata yang dimodifikasi.

“Untuk sore hari ini kami ingin menjawab bahwa latar belakang ini karena tidak sengaja akibat yang bersangkutan gugup pada saat menekan pelatuk di mana senjata ini diubah yang standar ditambahin alat namanya switch customize ini sehingga bisa berubah menjadi otomatis, 4 peluru atau 5 peluru yang masuk langsung bisa lepas,” ujarnya.

“Pada saat itu yang bersangutan mengisi 4 peluru, oleh karena itu begitu ditembakkan sempat naik k atas, sehingga peluru itu lah yang didapat di 1313 dan 1601,” sambung Nico.

Terkait kasus peluru nyasar, Senin (15/10), barang bukti yang diamankan dalam kasus ini adalah satu pucuk senjata api jenis glock 17, 9×19 buatan Austria, warna hitam cokelat, 3 buah magazine berikut 3 kotak peluru ukuran 9×19.

Selain itu, polisi juga menyita satu pucuk senjata api merek AKAI Costum buatan Austria kaliber 40 warna hitan, dua buah magazine, berikut 1 kotak peluru ukuran 40. (mb/cnn indonesia/detik)

Pos terkait