Polisi Ringkus Komplotan Begal Sadis yang Sudah 72 Kali Beraksi

Metrobatam, Medan – Tujuh pria bertato diringkus Unit Reskrim Polsek Sunggal, Medan, pada Selasa (4/10) kemarin. Mereka adalah komplotan begal sadis yang sudah 72 kali beraksi di wilayah Kota Medan.

Modus operandinya, pelaku menghentikan laju sepeda motor korban yang sedang melintas, lalu menuduh korban sudah menabrak keluarganya. Saat korban sedang kebingungan, di situlah sepeda motornya dirampas.

Para pelaku antara lain Chandra Irawan Munthe alias Gondrong (24), Benny Syaputra Silaban (30), Andre Siregar, (27), Sigit Prasetya (30), Khairul Anwar (31), Andi Putra Tanjung (34) dan Yuda Armaja (25).

“Mereka ini satu komplotan begal. Modusnya, setelah menyetop korban, para pelaku langsung menuduh korban menabrak adik mereka. Kemudian mengambil paksa sepeda motor korban,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto kepada wartawan, Rabu (5/10).

Bacaan Lainnya

Saat ditangkap, pelaku Chandra Irawan Munthe terpaksa ditembak kakinya karena melawan petugas dan berusaha melarikan diri. Sejumlah barang bukti seperti mobil, sepeda motor, ponsel, televisi, home theatre, speaker aktif, kipas angin, laptop, serta uang dollar dan ringgit, disita dari tangan para pelaku.

Mardiaz mengatakan, para pelaku merupakan residivis berbagai kasus pidana. Ketika menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan, ketujuhnya saling berkenalan sampai merencanakan aksi begal saat bebas nanti.

“Pelaku Chandra itu mahasiswa, tapi batal diwisuda karena terlibat kasus kriminal jalanan. Kepada masyarakat yang merasa menjadi korban komplotan ini, segera lah melapor,” imbau Mardiaz.

Menurut Mardiaz, sampai hari ini masih 15 warga yang membuat laporan. Pengaduan bisa dilakukan di Polsekta Sunggal atau Polrestabes Medan. Kapolsekta Sunggal Kompol Daniel Marunduri menambahkan, setelah bebas dari penjara, para pelaku berkumpul di kawasan

Kota Matsum, Kecamatan Medan Kota. Mereka merencanakan aksi, target, dan membagi tugas masing-masing. “Satu lokasi dua pelaku. Begitu seterusnya. Korbannya rata-rata anak remaja yang masih lugu,” kata Daniel.(mb/kompas)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *