PPP Tuding Eks Kader HTI Berkumpul di Kubu Prabowo

Metrobatam, Jakarta – Ketua Umum PPP Romahurmuziy menuding semua mantan kader organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berkumpul dan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Hal itu ia katakan saat merespons masyarakat yang masih percaya terhadap pelabelan Jokowi sebagai presiden yang anti-Islam.

Ia menyatakan para kader eks HTI itu meluapkan kemarahannya kepada Jokowi melalui berbagai isu fitnah bernuansa agama karena organisasinya dibubarkan oleh pemerintah.

“Karena memang ada komponen saudara-saudara kita umat Islam yang tersakiti hatinya dan merasa marah karena dibubarkan organisasinya, yaitu HTI. Mereka [Eks HTI] semua berkumpul di sana [kubu Prabowo-Sandiaga],” kata politikus yang akrab disapa Romy itu saat ditemui di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta, Selasa (26/2) malam.

Bacaan Lainnya

Kementerian Hukum dan HAM telah mencabut status badan hukum ormas HTI pada 29 Juli 2017 silam. Pencabutan status itu dilakukan sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 yang menggantikan UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Lebih lanjut, Romy menyatakan para kader eks HTI itu sudah tak peduli lagi dengan kadar keislaman yang dimiliki Prabowo-Sandiaga ketika isu itu mencuat pada Pilpres 2019. Padahal, kata dia, keislaman Jokowi-Ma’ruf lebih baik ketimbang Prabowo-Sandi.

“Jadi eks HTI ini tidak lagi peduli kepada keislaman Prabowo atau keislaman Sandi,” kata dia.

Romy menduga para eks kader HTI itu mendukung penuh Prabowo-Sandiaga dan membenci Jokowi bukan tanpa alasan. Ia menyatakan para kader HTI itu percaya mereka akan hidup kembali bila Prabowo-Sandiaga terpilih menjadi presiden.

“Yang penting bagi mereka salah satu dan satu-satunya alasan mereka untuk bisa hidup kembali hanya kalau Prabowo menang,” kata Romy.

Melihat hal itu, Romy menegaskan bahwa Pilpres 2019 kali ini bukanlah persoalan agama, melainkan hanya persoalan politik.

Ia menegaskan dirinya dan kader PPP sendiri kerap turun ke masyarakat untuk memberikan penjelasan bahwa Jokowi sama sekali tak anti terhadap umat Islam.

“Jadi tak ada urusannya Jokowi menang kemudian menjadi beriman, kemudian bila Prabowo menang pendukungnya jadi ulama, itu enggak ada. Ini murni kontestasi politik,” kata dia. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait