Presiden PKS Tunggu Jadwal SBY untuk Bahas Koalisi

Metrobatam, Jakarta – Presiden PKS Sohibul Iman mengaku sudah berdiskusi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai rencana pertemuan mereka. Sohibul menyebut tinggal menunggu kabar dari SBY kapan pertemuan digelar.

“Saya sudah menyampaikan antara Sabtu sampai Senin. Beliau sedang kasih waktu ke saya hari apa,” kata Sohibul saat ditemui di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (26/7).

Sohibul pun sempat dimintai tanggapan soal pertemuan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan SBY. Dia pun tak mempersoalkan pertemuan tersebut.

“Kalau kami di PKS selalu mengatakan bahwa kita dalam berpolitik ini tentu harus bersama-sama. Jadi, ketika Demokrat mau berbicara dengan PKS, nggak masalah. Kemarin kan hari Sabtu kemarin, kami ketemuan di Kertanegara. Saya Pak Prabowo, Pak Zul dan Pak Amien,” papar Sohibul.

Bacaan Lainnya

Sohibul juga menyinggung topik pembahasan dalam pertemuan di kediaman Prabowo di Jl Kertanegara, Jakarta Selatan, bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan beberapa waktu lalu. Menurutnya, dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai sikap koalisi Gerindra-PKS-PAN terhadap Demokrat.

“Temanya membicarakan sikap kita ke Demokrat. Kami sepakat bahwa, ya, kita terima Demokrat. Tapi waktu itu dibicarakan, kalau Demokrat mau maju, ya, tentu pembicaraan jangan kemudian, ya, nyorong-nyorong wakil presiden. Dan Alhamdulillah pertemuan Pak Prabowo dengan Pak SBY tak ada itu. Jadi, saya kira baik. Berarti kekuatan oposisi semakin bertambah,” terang Sohibul.

Dalam kesempatan yang sama, Sohibul juga ditanya soal peluang cawapres dari Demokrat. Dia menuturkan apa pun partainya berhak memperjuangkan cawapresnya sendiri.

“Setiap partai berhak memperjuangkan. PKS memperjuangkan. Bahasanya jangan harga mati atau apa. Bagi PKS kami perjuangkan dari PKS, PAN memperjuangkan. Ya, itu biasa aja,” tutur Sohibul.

Prabowo bertemu dengan SBY pada Selasa (24/7). Usai pertemuan yang digelar di kediaman SBY di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, SBY dan Prabowo kompak menyinggung kondisi BUMN pada era Presiden Joko Widodo.

“Situasi energi kami soroti, baik meningkatnya harga minyak dunia dengan segala implikasinya maupun kenaikan harga BBM dan TDL serta beban yang ditanggung oleh Pertamina dan PLN. Kami mengetahui semua itu,” ucap SBY.

Sementara Prabowo mengatakan sudah saatnya elite partai bersatu saat kondisi bangsa tidak berjalan dengan baik. Prabowo lalu memuji kepemimpinan SBY selama 10 tahun.

“Sepuluh tahun beliau memimpin keadaan aman. BUMN baik. Sekarang kita risau. Menurut saya, BUMN pertahanan terakhir ekonomi. Kalau BUMN terancam, ekonomi terancam,” jelas Prabowo. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait