PSK WNA Asing Lebih Betah di Batam, Ini Alasannya

11 PSK WNA asing asal Vietnam dan China diringkus petugas Imigrasi Batam

Metrobatam.com, Batam – Sebanyak 10 pekerja seks komersial (PSK) yang merupakan warga negara asing (WNA) atau lebih dikenal dengan PSK asing, yang diciduk oleh Tim pengawas dan penindakan Imigrasi (Wasdakim) Batam, diduga di koordinir oleh sekelompok orang (mucikari) dari lokasi dan tempat hiburan malam (THM).

Tujuannya, agar tempat hiburan malam yang bersangkutan itu menjadi pilihan sensasi bagi pria hidung belang, dalam mendapatkan wanita baru baginya, dalam mencari kesenangan sek dengan wanita asing.

Penelusuran dan dari informasi di lapangan diketahui keberadaan PSK asing itu banyak peminatnya. Meskipun tarif mereka itu jauh lebih mahal jika dibandingkan dari PSK lokal lainnya, untuk sekali kencan.

Sehingga wajar kalau betah di Batam, lantaran dapat bokingan lebih banyak dan lebih mahal. Teguh Priyatno, Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Batam mengatakan, 10 WNA yang diduga PSK tersebut, rata rata berusia antara 20 tahun hingga 30 tahun.

Bacaan Lainnya

“Mereka kita tangkap dalam dua kos-kosan, di kawasan Nagoya Citywalk dan di Jodoh, Rabu (4/1), sore. Awalnya, mereka sempat mengaku sebagai wisatawan yang datang ke Batam ini, untuk berlibur. Tetapi, setelah diperiksa lebih lanjut akhirnya mereka mengaku sebagai PSK di tempat hiburan malam,” papar Kakanim Batam ini.

Terang Teguh, kalau mereka ini wisatawan, kok tinggal dikos-kosan, bukannya di hotel.

“Dari kawasan Jodoh kita temukan tiga wanita WNA asal Vietnam serta dua WNA Tiongkok di kos-kosan. Sedangkan dari kawasan Nagoya Citywalk kita temukan 5 WN Vietnam, dalam sebuah kos kosan dan seorang pria bertato warga Singapura,” papar Teguh.

Memang, ada informasi dari masyarakat PSK asing (di kenal dengan sebutan cungkok) itu, tampak dikoordinir oleh pengusaha hiburan. Bahkan, mereka diantar jemput ke kamar kos, ke tempat hiburan malam, hingga diantar ke tempat pelanggan yang memesannya.

“Masih kita dalami dan diselidiki dulu, apakah mereka ini bekerja sendiri, atau diperkerjakan oleh beberapa pengusaha hiburan malam,” ungkap Teguh.

Sedangkan menurut informasi masyarakat, para cungkok jarang untuk keluar dari rumah kontrakannya. Sehingga aktivitas mereka itu yang selalu dijaga penuh para majikannya. “Nanti, kalau ada yang membokingnya, barulah mereka itu keluar dari kosan, dengan dijemput oleh seseorang dan diantar ke tempat mereka perjanjian,” kata Rully, seorang tukang ojek pangkalan.

Mb/Haluan

Pos terkait