Putri Gus Dur: DPR Ibarat Tumpukan Barang Lupa Dibereskan

Metrobatam, Jakarta – Putri bungsu Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Inayah Wulandari Wahid meminta agar masyarakat memberi perhatian kepada pemilihan calon legislatif (caleg) di tengah-tengah riuhnya pemilihan calon presiden.

Menurut Inayah, pemilihan caleg sama pentingnya menentukan nasib bangsa ke depan. Ia menilai DPR merupakan suatu institusi yang banyak diasumsikan negatif.

“Saya merasa kini juga punya PR di Pileg dan jarang dibahas. Kalau saya mengenal logika DPR itu bagai ruangan ada barang-barang menumpuk aja di situ. Kita mikir perlu di-beresin tapi lupa aja dan selalu ada di situ,” kata Inayah di Jakarta, Minggu (24/2).

Masyarakat juga tidak memberikan perhatian lebih soal Pileg. Publik hanya mengetahui kasus anggota DPR jika nantinya ada kasus besar, bukan keinginan pribadi untuk mencari informasi sosok caleg.

Bacaan Lainnya

Inayah mengungkapkan Pileg 2019 menjadi kesempatan masyarakat untuk berbenah anggota dewan. Untuk mendapatkan anggota legislatif yang pintar, pun masyarakat harus cerdas dalam memilih.

Menurutnya, zaman sekarang minim sekali keinginan masyarakat untuk mencari tahu tentang caleg di daerah pemilihannya. Bahkan, masih ada masyarakat yang bingung membedakan kewenangan DPR, DPD, DPRD.

“Teman saya yang sekolah di luar negeri pun terkadang masih enggak tahu membedakan itu. Apalagi pas saya tanya daerah pemilihan (Dapil) berapa semakin enggak tahu,” jelas Inayah.

Masyarakat juga harus diedukasi mengenai kampanye yang tidak mendidik. Masih banyak juga masyarakat termakan buai kampanye uang dan janji-janji DPR untuk membuat sebuah pembangunan.

“Masyarakat harus tahu caleg enggak punya dana buat bangun jembatan. Tugasnya DPR bukan bangun jembatan. Masyarakat jangan salah,” tegas Inayah.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Charta Politika, Yunarto Wijaya menilai sedianya pemerintah harus memberikan fasilitas agar masyarakat lebih mengetahui informasi calegnya. Namun sejauh ini pemerintah terlihat setengah hati dalam mengeluarkan informasi.

“Kalau data dan informasi di sana lengkap kan masyarakat sudah bisa mengakses. Tapi ini sangat kurang sehingga muncul masyarakat yang membuat portal sendiri melihat rekam jejak caleg,” jelas Yunarto.

Atau setidaknya, menurut dia, KPU bisa memberikan tempat dan mengamanatkan media untuk mempublikasi rekam jejak caleg yang mencalonkan diri. Dengan begini kualitas pemilihan akan jauh lebih baik.

“Jadi bukan hanya sekadar mengajak milih, tapi tahu juga seperti apa orang yang dipilih. Kualitas pemilihan juga akan lebih baik kalau masyarakat tahu,” tutup dia. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait