Rapat 6 Jam Bareng Jonan, DPR Setuju Subsidi Listrik Tambah Rp 7 T

Metrobatam, Jakarta – Setelah rapat kerja selama 6 jam dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan, Komisi VII DPR RI akhirnya menyetujui tambahan dana untuk subsidi listrik sebesar Rp 7 triliun untuk subsidi listrik.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017, Jonan justru mengusulkan alokasi untuk subsidi listrik sebesar Rp 51,99 triliun, naik Rp 7 triliun dibanding alokasi dalam APBN 2017 yang sebesar Rp 44,9 triliun.

Terkait tambahan dana Rp 7 triliun itu, Jonan menjelaskan bahwa anggaran subsidi harus naik karena ada penundaan kebijakan subsidi listrik tepat sasaran untuk pelanggan 450 VA.

Dari total 23 juta pelanggan 450 VA, menurut Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) sebenarnya ada 3,7 juta pelanggan yang dinilai mampu dan tidak layak disubsidi. Tapi pemerintah belum mencabutnya, masih ditunda.Total tambahan subsidi yang timbul akibat penundaan ini sebesar Rp 3,58 triliun.

Bacaan Lainnya

Kemudian, Jonan mengungkapkan bahwa ternyata ada 2,4 juta pelanggan 900 VA yang layak disubsidi tapi tidak masuk dalam data TNP2K. Data TNP2K hanya menyebut 4,1 juta dari 22,8 juta pelanggan 900 VA saja yang layak disubsidi.

Setelah dilakukan pengecekan lapangan, ternyata yang layak disubsidi ada 6,54 juta pelanggan, bukan hanya 4,1 juta saja. Artinya, ada tambahan 2,4 juta pelanggan 900 VA yang harus disubsidi. Butuh tambahan Rp 1,7 triliun untuk menyubsidi 2,4 juta pelanggan itu.

Selain itu, subsidi listrik membengkak akibat perubahan harga minyak (Indonesian Crude Price/ICP) dan kurs dolar. Kenaikan harga minyak dan kurs dolar dalam asumsi makro RAPBN-P 2017 membuat subsidi listrik harus naik Rp 1,7 triliun.

Berdasarkan adanya penundaan subsidi listrik tepat sasaran 450 VA, perubahan asumsi makro ICP dan kurs, serta tambahan 2,4 juta pelanggan 900 VA layak subsidi itulah subsidi listrik diusulkan bertambah Rp 7 triliun.

“Terkait subsidi listrik, Komisi VII DPR RI dan Menteri ESDM menyepakati penambahan sebesar 2,44 juta pelanggan sehingga jumlah pelanggan listrik 900 VA dalam RAPBN-P 2017 yang layak mendapat subsidi sebanyak 6,54 juta pelanggan,” kata Ketua Komisi VII DPR RI, Gus Irawan Pasaribu, saat membacakan kesimpulan, Senin (10/7).

Tapi Komisi VII DPR RI memberikan catatan, bila ada penghematan oleh PLN maka akan dialokasikan untuk pembebasan pembayaran penyambungan listrik bersubsidi 450 VA.

Dalam rapat kerja ini juga disepakati asumsi dasar sektor ESDM dalam RAPBN-P 2017. Berikut rinciannya:

ICP US$ 46/barel

Lifting minyak bumi 815.000 Barel Oil Per Day (BOPD)

Lifting gas bumi 1.150.000 Barel Oil Equivalent Per Day (BOEPD)

Volume BBM Bersubsidi 16,11 juta KL

Volume Minyak Tanah 810.000 KL

Volume Minyak Solar 15,5 juta KL

Volume LPG 3 Kg 6,5 juta Ton

Subsidi tetap minyak solar (Gas Oil 48) Rp 500/liter (mb/detik)

Pos terkait