Ratusan Baut dan Kabel Anti Petir Dicuri, Jembatan Siak IV Riau akan Ditutup!

Metrobatam, Pekanbaru – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Riau mempertimbangkan untuk menutup sementara Jembatan Siak IV yang baru saja diresmikan medio Maret 2019. Sebab, ratusan baut hilang akibat dicuri.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Provinsi Riau Yunnas Haris mengatakan sekitar 100 baut hilang hingga dikhawatirkan membahayakan jika tetap dibuka untuk umum.

“(Hilangnya baut-baut) ini berpengaruh terhadap kekuatan jembatan. Kalau memang nanti membahayakan, (jembatan) kita akan tutup sementara,” kata Yunnas sebagaimana dilansir Antara, Minggu (14/4/2019).

Haris menyayangkan insiden hilangnya baut tersebut. Menurut dia, seharusnya masyarakat dapat bersama-sama menjaga jembatan yang belakangan menjadi ikon baru Provinsi Riau tersebut. Terlebih lagi, baut yang hilang itu tidak serta-merta dapat dibeli di pasar, melainkan harus dipesan khusus.

Bacaan Lainnya

“Bingung kita melihat kondisi ini. Kok tidak ada rasa memiliki,” ujarnya.

Selain baut, dia menyebut sejumlah material lainnya juga hilang dalam beberapa waktu terakhir. Di antaranya penangkal petir, yang juga raib diambil orang tidak bertanggung jawab.

“Kemarin penangkal petir juga hilang. Tapi sudah kita ganti,” tuturnya.

Sementara itu, saat disinggung pengawasan jembatan, pihaknya sejauh ini hanya bisa melakukan pengawasan secara acak. Dia mengaku tidak mungkin menempatkan personel 24 jam untuk mengawasi maling.

“Kita kan tidak bisa awasi 24 jam. Memang kita awasi, tapi lengah saja sedikit, baut-baut itu langsung dicuri, padahal besinya itu kan tertanam,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga Jembatan Siak IV yang juga diberi nama Jembatan Marhum Bukit itu, dan tidak mencuri bagian dari jembatan. “Kalau sudah mur dan baut jembatan yang dicuri, tentu ini berbahaya terhadap ketahanan jembatan, karena baut itu bagian pengunci jembatan,” ujarnya.

Jembatan Siak IV diresmikan pada Februari 2019, di akhir masa jabatan Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim. Saat diresmikan, Jembatan Siak IV diberi nama Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah atau bisa juga disebut Jembatan Marhum Bukit.

Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah merupakan sultan ke-4 Kerajaan Siak Sri Indrapura, yang bergelar Marhum Bukit. Namun, saat peresmian jembatan tersebut belum mengantongi sertifikat kelayakan dari Menteri PU sehingga tidak bisa langsung dibuka untuk umum.

Pembangunan Jembatan Siak IV telah dimulai sekitar 10 tahun lalu, yakni dari tahun 2009 dengan program tahun jamak (multi-years). Total dana pembangunan jembatan tersebut mencapai sekitar Rp 483,68 miliar.

Jembatan Siak IV memiliki total panjang 800 meter, dengan konstruksi steel deck girder yang memiliki 14 titik kabel di bagian hulu dan hilir. Tinggi pylon jembatan 75 meter dengan jenis konstruksi beton.

Tujuan pembangunan Jembatan Siak IV adalah untuk mengimbangi pesatnya perkembangan Kota Pekanbaru wilayah utara, di mana Jalan Jenderal Sudirman, yang merupakan jalan protokol, terhalang oleh aliran Sungai Siak, sehingga perlu jalan penghubung wilayah Pekanbaru Kota dengan wilayah Pekanbaru Utara.

Selain Baut Kabel Antipetir Juga Dicuri

Sementara Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Riau akan segera mengganti banyaknya baut yang hilang di jembatan Siak IV. Kondisi tersebut sangat membahayakan kontruksi jembatan.

“Kita sudah berkoordinasi dengan PT Bukaka untuk mendatangkan baut yang hilang dari jembatan itu,” kata Kadis PUPR Riau, Dadang Eko Purwanto kepada detikcom, Senin (15/4/2019).

Menurut Dadang, baut yang dicuri oleh orang tak bertanggung jawab itu sangat membayakan bangunan jembatan. Karena posisi baut yang dicuri justri merekatkan rangka besi sebagai penopang.

“Jadi memang sangat berbahaya sekali. Kami sangat menyayangkan kondisi ini. Karena dicuri baut-baut antara abutmen dengan pilar 11 yang ada di jembatan itu,” kata Dadang.

Pihak PUPR Riau kini sudah memesan baut ke Bukaka untuk menggantikan baut yang hilang tersebut.

“Kita harapkan dua tiga hari ini segera datang baut penggantinya. Begitu datang langsung akan kita pasang,” kata Dadang.

Selain ratusan baut, ternyata kabel antipetir yang terpasang juga turut lenyap dicuri maling.

“Tak hanya baut yang dicuri di jembatan Siak IV Pekanbaru. Tapi kabel antipetir yang terpasang di jembatan juga dicuri,” tegas Dadang.

Menurut Dadang, kabel antipetir yang terpasang di jembatan di ujung Jl Sudirman, Pekanbaru, sudah dua kali dicuri. Tidak tahu pasti siapa pelakunya.

“Jadi sudah dua kali kabel antipetir yang dicuri. Dan kita sudah menggantinya kembali,” katanya.

Kabel antipetir tersebut, katanya, sengaja dipasang karena konstruksi bangunan jembatan yang menjulang tinggi. Jadi pemasangan kabel ini berfungsi untuk antipetir agar tidak membahayakan orang yang melintas di atas jembatan.

“Kabel antipetir kita pasang di dalam philon (tiang penyanggah). Tapi pintunya dirusak untuk mengambil kabel itu. Sekarang pintunya sudah kita las setelah kita menggantinya,” kata Dadang.

Walau pencurian kabel antipetir ini tidak mempengaruhi kekuatan struktur bangunan, menurut Dadang, aksi pencurian tersebut sudah sangat meresahkan.

“Memang tidak mempengaruhi kekuatan konstruksi bangunan, seperti baut yang dicuri. Hanya saja, inilah perilaku orang yang tidak bertanggung jawab,” kata Dadang.

Selain itu, katanya, ada besi pagar di atas jembatan yang dipotong pencuri. Namun pihak PUPR Riau sudah menggantinya lagi.

“Kami sudah laporkan kasus pencurian ini ke pihak kepolisian,” tutup Dadang. (mb/detik)

Pos terkait