RI Waspadai Dampak Serangan ke Kilang Minyak Arab Saudi

Metrobatam, Jakarta – Serangan drone yang menghantam kilang minyak milik Aramco di Arab Saudi pekan lalu membuat pasokan minyak berkurang dalam jumlah besar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pemerintah mewaspadai dampak dari serangan tersebut

“Seperti yang saya sampaikan di dalam menjalankan mengelola ekonomi banyak sekali faktor yang selalu muncul seperti ketidakpastian. Geopolitik dan terutama politik global banyak menimbulkan munculnya ketidakpastian,” ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta Senin (16/9/2019).

Memang serangan tersebut membuat 50% pasokan minyak di negara tersebut berkurang dan berpotensi mengganggu harga minyak dunia.

Bacaan Lainnya

Sri Mulyani menjelaskan, dari serangan tersebut akan ada dampak ke sisi supply. “Supply mereka ke seluruh dunia akan terganggu. Jadi kalau 50% akan dipotong atau terhenti,” jelas dia.

Mengutip Reuters, harga minyak jenis Brent berjangka sempat naik hingga 19% menjadi US$ 71,95 per barel, tertinggi sejak 14 Januari 1991. Sedangkan untuk harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) sempat naik 15% ke level tertinggi di angka US$ 63,34 per barel, tertinggi sejak 22 Juni 1998.

Hingga pukul 09.40 waktu setempat, harga minyak Brent berada di posisi US$ 65,77 per barel, naik 8,4% dari posisi sebelumnya.

Begitu pula dengan harga minyak mentah WTI yang melonjak ke posisi US$ 59,54, naik 7,88% dari posisi sebelumnya.

“Jadi ini akan menimbulan kenaikan (harga) dan sudah terlihat dari harga minyak sekarang meningkat hanya dalam waktu sehari. Kita akan lihat apakah dampaknya akan permanen atau hanya sebatas singkat,” tutupnya.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Suahasil Nazara. Sebab sebagian besar pasokan minyak RI berasal dari Arab. Sehingga otomatis insiden tersebut akan berpengaruh terhadap neraca dagang RI.

“Itu mesti kita waspadai betul karena sebagian suplai minyak kita dari sana. Saya yakin pemerintah Arab Saudi punya contingency plan. Kita rasa akan berdampak ke harga, kemungkinan ada. Kita perlu cek dulu situasi yang dihadapi oleh Arab,” ujarnya.

Secara kronologis, drone yang menyerang fasilitas pengolahan minyak bumi Arab Saudi di Abqaiq dan Khurais tersebut berdampak pada pasokan minyak dunia. Sebanyak 5% jatah minyak dunia ludes akibat serangan pada Sabtu pekan lalu. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *