Rob Allyn Konsultan Politik Donald Trump, Rusia Bantah Ikut Campur Pemilu Indonesia

Metrobatam, Jakarta – Presiden sekaligus calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo tidak terima dengan tudingan antek asing menjelang Pilpres 2019. Jokowi justru mempertanyakan balik siapa yang jadi antek asing sesungguhnya.

Jokowi menyebut pihak-pihak yang selalu menggaungkan antek asing justru menggunakan konsultan politik asing. Namun dia tak merinci siapa pihak dimaksud yang memakai jasa konsultan politik asing.

Jokowi mengungkapkan hal itu di hadapan relawan Sedulur Kayu dan Mebel di Aula De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2). “Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa?” kata Jokowi.

Jokowi menyebut konsultan asing menggunakan strategi propaganda ala Rusia, yakni melakukan dengan menyebarkan kebohongan sebanyak-banyaknya sehingga membuat masyarakat menjadi ragu. Propaganda tersebut, kata Jokowi, yang akan memecah belah rakyat.

Bacaan Lainnya

Beberapa waktu lalu sebelum Jokowi mengeluarkan ‘uneg-uneg’ tersebut, viral sebuah video Prabowo menyambut seorang pria warga negara asing (WNA) sesaat sebelum menyampaikan Pidato Kebangsaan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (14/1).

Pria WNA dimaksud disebut-sebut sebagai Rob Allyn. Siapa Rob Allyn? Dia disebut-sebut sebagai konsultan politik Donald Trump di pemilu AS pada 2016.

Namun keberadaan Rob Allyn di acara Prabowo itu langsung dibantah Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik.

Dia menyebut Prabowo mulanya menyambut kedatangan SBY. Tak lama, datang pria WNA mengenakan pakaian formal dan disalami Prabowo. Kata Rachland, pria itu merupakan perwakilan Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia.

“Namanya Artem Turkin. Perwakilan Kedubes Rusia,” tutur Rachland melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.

Rachland menampik kedatangan Artem sebagai bentuk dukungan Rusia terhadap Prabowo dalam Pilpres 2019. Menurut dia, kehadiran Artem tidak bisa langsung diasumsikan demikian, karena banyak pula diplomat asing yang diundang selain dari Rusia.

Beberapa hari setelah itu, ketika debat capres perdana Pilpres 2019 digelar KPU di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1), beredar pula foto pria WNA turut hadir menonton langsug.

Pria yang juga tampil dengan setelan formil itu duduk di kursi penonton. Lagi-lagi pria dimaksud disebut-sebut sebagai Rob Allyn. Namun klaim itu langsung dibantah KPU.

Komisioner KPU, Hasyim Asyari menyebut bahwa pria bule itu Steven Weston, Deputy Political Counselor Kedutaan besar AS.

“Info tersebut sudah mendapat konfirmasi dari US Embassy,” ujar dia.

Rob Allyn sendiri pernah angkat suara dalam menanggapi tudingan sejumlah pihak pada 16 Juli 2014. Waktu itu, tudingan tak lepas dari kontestasi Pilpres 2014, antara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa versus Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Dilansir dari New Mandala, Rob Allyn mengakui menjadi bagian tim pemenangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014. Khususnya menangani iklan kampanye Prabowo-Hatta di media televisi.

Rob Allyn dalam tulisannya membantah tudingan menjadi dalang di balik bertebarannya isu hoaks, fitnah kepada Jokowi. Misalnya saja Jokowi PKI, Jokowi antek asing, hingga Jokowi beragama kristen dan keturunan China.

Rob Allyn mengaku pengemasan iklan kampanye yang dilakukan dengan terfokus, positif, dan bersih. Hal yang sama dia lakukan untuk kemenangan demokrasi yang dia tangani untuk negara-negara di Asia, Amerika Selatan, dan Karibia.

Selain membantu pemenangan Prabowo, Rob Allyn dan timnya juga pernah bekerja untuk Jokowi ketika bertarung di Pilgub DKI 2012 bersama pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Apa yang dilakukannya pun sama persis untuk Prabowo-Hatta, yakni menangani iklan kampanye Jokowi-Ahok di televisi.

“Kampanye media yang sangat sukses yang kami buat, tulis, rancang, tembak, dan produksi bagi Jokowi di Pemilihan Gubernur Jakarta,” ujar dia.

“Kami memainkan peran yang sama persis dalam kampanye Prabowo-Hatta seperti yang kami lakukan untuk Jokowi, yakni iklan TV yang efektif berdasarkan penelitian yang baik,” kata Rob Allyn.

Atas pengakuannya tersebut, Rob Allyn membantah menjadi otak di balik serangan hoaks dan fitnah kepada Jokowi di Pilpres 2014. Dia mengaku bekerja tanpa noda, kecurangan, atau hal-hal negatif lainnya.

“Dalam pekerjaan kami untuk Jokowi dan Prabowo, dan presiden, perdana menteri, partai, dan pemimpin dunia di empat benua selama tiga dekade, tidak ada noda, tidak ada kecurangan,” kata Rob Allyn.

Rusia Bantah Ikut Campur

Istilah ‘propaganda Rusia’ yang disinggung oleh capres petahana Joko Widodo (Jokowi) ditepis oleh Rusia lewat kedutaan besar di Indonesia. Rusia juga mengaku tidak ikut campur urusan pemilu di Indonesia.

“Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami,” demikian keterangan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Indonesia lewat akun Twitter resmi, Senin (4/1).

Lewat Twitter, Kedubes Rusia juga berkomentar soal istilah ‘propaganda Rusia’. Rusia menegaskan ‘propaganda Rusia’ adalah rekayasa dan tidak berdasarkan realita.

“Istilah ‘propaganda Rusia’ direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas,” tegas Kedubes Rusia.

Isu soal propaganda Rusia ini disampaikan Jokowi saat menghadiri kegiatan deklarasi Forum Alumni Jawa Timur di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2/2019). Jokowi mengatakan dunia perpolitikan di Indonesia dipenuhi banyak fitnah dan kabar bohong alias hoax.

Jokowi mengatakan persoalan banyaknya hoax dan fitnah ini karena adanya upaya adu domba ala asing. Dia kemudian menyebut ada tim sukses yang menyiapkan propaganda ala Rusia. Namun Jokowi tak menyebut secara gamblang tim sukses yang dimaksud. (mb/detik/cnn indonesia)

Pos terkait