Runtuhnya Benteng York dan Tekad Memberantas Malaria di Bengkulu

Metrobatam.com,Bengkulu – Runtuhnya Benteng York (Fort York) setelah wabah malaria di Bengkulu pada tahun 1700-an menjadi rekaman sejarah dalam catatan perjuangan masyarakat setempat melawan Inggris.

Benteng York merupakan pangkalan dagang Inggris yang terletak di aliran Sungai Bengkulu.

Ratusan tentara dan warga Inggris meninggal dunia akibat wabah malaria dan kolera di Benteng York tiga abad silam.

Wabah itu membuat Inggris meninggalkan wilayah tersebut, lalu membuat benteng lain yang lebih besar dan kesohor, Benteng Malrborough.

Bacaan Lainnya

Namun, hingga kini sisa-sisa benteng tersebut terlihat meski tak terawat.

Sejarah endemi malaria di Bengkulu itu berlanjut hingga ratusan tahun sesudahnya. Sukarno pun pernah terserang malaria saat diasingkan di Bumi Rafflesia antara 1938 dan 1942.

Untunglah Proklamator Indonesia itu tetap selamat. Namun, wabah malaria masih mengancam daerah tersebut.

Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama para kepala daerah di tingkat kabupaten kota bertekad untuk mempercepat eliminasi malaria sesuai dengan tingkat endemisitas daerah masing-masing.

Tekad itu dinyatakan secara bersama oleh para bupati dan ketua DPRD se-Provinsi Bengkulu pada peringatan Hari Malaria Sedunia yang dipusatkan di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu, dan disaksikan langsung oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, Senin (25/4/2016).

“Stigma bahwa kalau belum terkena malaria maka bukan warga Bengkulu, akan kami hilangkan,” kata Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti.

Sejauh ini sudah tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu yang sudah dinyatakan telah lepas dari malaria, yaitu Kabupaten Lebong, Rejang Lebong, dan Kepahiang.

Tujuh kabupaten/kota lain ditargetkan eliminasi malaria antara 2017 hingga 2019. Harapannya, Provinsi Bengkulu secara keseluruhan akan eliminasi malaria pada 2020.

Secara nasional menurun

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, jumlah kasus malaria di Indonesia pada 2011 hingga 2015 mengalami penurunan. Namun, dari 514 kabupaten dan kota di Nusantara, baru 232 yang berstatus eliminasi malaria.

Adapun lima provinsi yang merupakan endemis tertinggi malaria adalah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

Sumber kompas

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *