Saat Pembantaian di Papua, Banyak Pekerja yang Kabur ke Hutan

Metrobatam, Timika – Upaya pencarian terhadap sisa korban kekerasan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di bukit puncak Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua terus dilanjutkan.

Selain pencarian, satgas gabungan TNI-Polri juga melaksanakan patroli pada area yang lebih jauh dalam rangka penyisiran untuk melaksanakan penegakkan hukum terhadap pelaku pembantaian karyawan PT Istaka Karya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, dalam peristiwa naas tersebut juga ada warga lain (pekerja) selain karyawan PT Istaka Karya. Diantaranya mereka beberapa warga pendatang yang melaksanakan pekerjaan pembangunan di Distrik Yigi.

Mereka ini ada yang membangun perumahan dokter, balai desa, gedung sekolah, rumah guru dan lain-lain, meskipun sampai saat ini belum didapatkan laporan tentang adanya korban pembantaian atau meninggal dunia dari mereka selain dari karyawan PT Istaka Karya.

Bacaan Lainnya

Pada Minggu 9 Desember 2018 saat melaksanakan patroli, petugas menemukan kemudian menyelamatkan tiga orang warga pendatang yang selama ini melaksanakan pekerjaan balai desa Distrik Yigi. Mereka bertemu petugas yang melakukan patroli didalam hutan. Mereka itu adalah Petrus Tondi (42), Toding Allo (20) dan Saputra (26). Ketiganya dalam keadaan sehat dan selamat dan kini masih diamankan di Pos TNI yang baru dibentuk di Distrik Yigi.

Selanjutnya siang tadi, Senin (10/12/2018), patroli petugas kembali menemukan dan menyelamatkan tiga pekerja yang selama ini mengerjakan beberapa bangunan di Distrik Yigi, mereka adalah Yusuf Tesa (50), Dedi Parambean (34) dan Martinus Sapan (42).

Dari penuturan mereka, kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, mengisahkan bahwa pada 1 Desember 2018 terjadi penyisiran oleh KKB ke rumah-rumah warga untuk mencari para pekerja yang merupakan warga pendatang.

“Warga kampung asli Yigi sempat memberitahu mereka agar segera melarikan diri ke hutan, karena mereka akan ditangkap dan dibunuh,” kata Kapendam dalam keterangan pers yang diterima Okezone di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (10/12/2018) malam.

Selanjutnya, keesokan harinya tanggal 2 Desember 2018, mereka mendengar rentetan suara tembakan dari arah puncak Kabo, yang mana lokasinya tidak jauh dari tempat mereka bersembunyi. Mereka mengetahui betul bahwa saat itu KKB melakukan eksekusi terhadap para korban, tetapi tidak mengetahui pasti siapa dan berapa jumlah korbannya.

“Selama ini mereka melarikan diri untuk bersembunyi ke gunung selama 10 hari hingga bertemu dan diselamatkan oleh anggota TNI,” tuturnya.

“Hingga saat ini belum didapatkan data pasti tentang jumlah warga pendatang yang bekerja di Yigi selain karyawan PT Istaka Karya,” pungkas Aidi. (mb/okezone)

Pos terkait