Sadis, Bocah Diperkosa dan Dibunuh dengan Tancapan Ranting di Kemaluan

Metrobatam.com, Sumsel – Seorang bocah meninggal dunia di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, karena diduga diperkosa dengan tancapan ranting di kemaluan.

Wakapolres Kabupaten Musibanyuasin (Muba), Kompol I Ketut Suarnaya di Palembang, Jumat membenarkan adanya penemuan mayat bocah perempuan FT (9) yang merupakan warga Desa Mangsang Kecamatan Bayung Lincir Kabupaten Muba, pada Rabu (22/6) sekitar pukul 15.30 WIB di hutan pinggir jalan.

Bocah ini ditemukan tewas di pinggir jalan di sekitar lingkungan rumahnya.

Dari hasil visum luar, korban diduga diperkosa lalu dibunuh dengan cara yang sadis, yaitu dengan dibekap mulutnya, kepalanya dibenturkan ke benda tajam dan kemaluannya ditancap ranting sekitar sepanjang 10 centimeter.

Bacaan Lainnya

“Korban diduga mengalami pemerkosaan karena saat ditemukan diduga mengalami unsur kekerasan, ada juga didapati seperti itu (tancapan) kayu ranting. Mungkin perlu uji forensik jenis apanya, jadi bisa mendapatkan informasi dari ahli terhadap DNA pelaku,” ujar Wakapolres yang dijumpai di Griya Agung, Palembang.

Polisi telah mengamankan barang bukti yaitu celana dan gelang korban serta kayu ranting yang diduga digunakan untuk membunuh korban dengan cara sadis.

“Dari informasi yang dihimpun, pada Selasa (21/6) malam, Wakapolres menjelaskan bahwa FT keluar rumah karena hendak menyusul orang tuanya ke suatu tempat.

Saat keluar dari rumah, korban hanya mengenakan celana saja, tanpa menggunakan baju atasan dan celana dalam.

Kemungkinan karena kondisi malam dan korban tidak menemukan orang tuanya, sehingga FT mengalami kejadian naas tersebut di jalan.

Kemudian karena tak kunjung pulang, keluarganya mencari FT.

Pada Rabu pagi, saat kakak korban melewati gedung SD di Desa Mangsang, tercium dengan pekat bau amis.

Setelah diperiksa dimana asal bau tersebut, sang kakak terkaget saat menemukan tubuh FT disemak-semak dengan kondisi tidak bernyawa dan berlumuran darah.

Polisi kemudian langsung datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan olah TKP.

Mayat korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara Palembang untuk dilakukan autopsi lebih lanjut.

“Saat ini sudah dibentuk tim khusus di Polres Muba untuk mengungkap kasus ini. Para anggota Polres Muba akan kembali ke TKP untuk mencari seluruh bukti dan keterangan saksi terkait dengan korban,” kata dia.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara belum bisa dipastikan mengenai siapa dan motif pelaku.

“Polisi tidak berani menyimpulkan terlalu dini, kita tidak bisa menduga jika tidak berdasarkan investigasi karena tidak akurat. Tapi biasanya kalau pembunuhan, pelaku sudah mengenal korban. Jika pemerkosaan, bisa jadi orang lewat dan didukung tempat yang sepi,” kata dia.

(Mb/Antara)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *