Sanksi untuk Arema terkait Rusuh Lawan Persib: Denda Rp 300 Juta dan Penutupan Tribune

Metrobatam, Jakarta – Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan saksi untuk Arema FC terkait kericuhan saat menjamu Persib Bandung. Singo Edan didenda Rp 300 juta dan penutupan tribune.

Kerusuhan pecah saat laga Arema FC menjamu Persib di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (15/4/2018) malam. Pertandingan terpaksa dihentikan di injury time babak kedua karena penonton bentrok dengan match steward dan berujung tembakan gas air mata petugas keamanan untuk mengendalikan situasi.

Tercatat ada 214 suporter menjadi korban, delapan di antaranya mendapat perawatan intensif di sejumlah rumah sakit.

Dalam kejadian itu, pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomez, juga mengalami luka di bagian dahi sebelah kanan. Pelatih 61 tahun itu kabarnya mendapat serangan dalam bentuk lemparan benda saat hendak berlari menuju lorong stadion.

Bacaan Lainnya

Komdis PSSI telah mengeluarkan hukuman untuk Arema FC. Salinan surat yang diterima oleh manajemen Arema FC pada Kamis (19/4/2018) malam WIB, berjumlah dua surat. Surat pertama bernomor 022/L1/SK/KD-PSSI/IV/2018 berisi keterangan tentang tingkah laku buruk suporter yang berakibat pada denda Rp 250 juta.

Sedangkan untuk surat kedua dengan nomor 023/L1/SK/KD-PSSI/IV/2018 berisi keterangan tentang tingkah laku buruk panitia pelaksana pertandingan. Poin dalam surat ini menyebutkan bahwa Panpel gagal memberikan rasa nyaman pada perangkat pertandingan karena terjadi pelemparan botol dan sepatu yang mengakibatkan terlukanya pelatih Persib Bandung, penyalaan flare, dan turunnya penonton ke lapangan.

Dalam surat tersebut Panpel Arema FC dikenai denda Rp 50 juta dan harus menutup sebagian tribune stadion, yakni tribune timur. Penutupan itu berlaku untuk laga melawan Persipura Jayapura pada 27 April 2018 dan PSM Makassar pada 13 Mei 2018.

Manajemen Arema FC menerima sanksi tersebut. Pihak klub nantinya juga akan berkirim surat terkait teknis hukuman penutupan tribune timur di dua pertandingan.

“Kami istikomah, cuma akan berkirim surat teknis sebagian tribune timur yang dimaksud seperti apa teknisnya,” ungkap media officer Arema FC, Sudarmaji.

Imbas kericuhan tersebut sejatinya baru saja memakan korban jiwa. Dhimas Duha Romli (16) meninggal dunia pada Rabu (18/4/2018), di Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA), Malang.

Dhimas dilarikan ke rumah sakit pada Senin (16/4/2018), oleh keluarga. Ketika terus mengeluh sakit pada sejumlah anggota tubuhnya. Pihak keluarga mengatakan bahwa Dhimas sempat terinjak-injak saat kejadian ricuh di stadion tersebut. (mb/detik)

Pos terkait