Sekjen PPP Sebut Jokowi Umumkan Cawapres 9 atau 10 Agustus

Metrobatam, Jakarta – Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan Presiden petahan RI Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan langsung nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2019. Jokowi akan mengumumkannya di hari-hari akhir pendaftaran capres/cawapres di Komisi Pemilihan Umum.

“Kesepakatannya adalah Pak Jokowi sendiri yang akan umumkan, kira-kira tanggal 9 atau 10 (Agustus) nanti,” kata Arsul di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (24/7).

Masa pendaftaran bakal calon presiden-wakil presiden dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 4-10 Agustus 2018.

Nama yang kini dikantongi Jokowi itu pun kata Arsul telah disepakati enam ketua umum parpol yang tergabung dalam koalisi pendukung Jokowi. Hal itu pun sebelumnya diungkap Ketua Umum PPP Romahurmuziy usai pertemuan antarketum dengan Jokowi di Istana Bogor, Senin (23/7) malam.

Bacaan Lainnya

Selain Romi, ketum lain yang hadir dalam pertemuan itu adalah Airlangga Hartarto (Golkar), Megawati Soekarnoputri (PDIP), Oesman Sapta Odang (Hanura), Muhaimin Iskandar (PKB), dan Surya Paloh (NasDem).

Pertemuan mereka yang juga diwarnai santap malam bersama itu berlangsung sekitar empat jam. Dalam perbincangan itu, kata Arsul, telah dikerucutkan satu nama yang akan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.

“Dan semua sudah setuju, nama itu kini aman di kantong Pak Jokowi,” kata dia.

Nama yang kini dikantongi Jokowi pun kata Arsul berasal dari 10 nama yang sebelumnya telah dipaparkan ke masyarakat. Terkait satu nama yang terpilih itu, Arsul mengatakan para ketua umum koalisi Jokowi yang hadir malam itu sangat setuju.

“Ketawa-ketawa bahkan semalam itu Pak OSO ada bercanda bilang, ‘Sudah ya, ikhlas yah. Ketua umum jadi menteri-menteri saja’. Cair segar, begitu enggak ada yang cemberut-cemberut,” kata Arsul merekontruksi suasana pertemuan Jokowi dan para pemimpin parpol semalam.

Saat ditanya lebih lanjut, Arsul enggan membeberkan ataupun memberi isyarat apakah nama bakal cawapres tersebut berasal dari kalangan partai koalisi atau bukan.

“Nanti tunggu saja resmi Pak Jokowi. Mau partai atau nonpartai tunggu saja. Pokoknya, asalnya dari planet bumi,” jawab Arsul seraya berseloroh.

Sekjen PPP Sebut Jokowi Umumkan Cawapres pas Tenggat WaktuPresiden petahana RI Joko Widodo (tengah) bersama para ketua umum partai politik yang berkoalisi mendukung dirinya dalam Pilpres 2019, Istana Bogor, 23 Juli 2018.

Syarat Gabung Koalisi

Tak hanya itu, Arsul juga menyebut enam partai politik koalisi Jokowi ini tak serta merta menutup pintu bagi partai lain yang ingin menyusul untuk bergabung. Hanya saja, parpol baru itu harus mau menyesuaikan posisi, mengingat nama Cawapres pun telah dikantongi Jokowi.

“Ya kalau yg baru masuk, harus menyesuaikan dong. Yang datang belakangan harus menyesuaikan dengan yang enam,” katanya.

Sebelumnya, Romahurmuziy menuturkan ada enam butir kesepakatan dalam pertemuan Jokowi dan para ketua umum parpol koalisi.

Pertama adalah sepakat mengusung kembali Jokowi sebagai capres. Kedua, menyolidkan koalisi dan membuka ruang bagi parpol lain dengan syarat menyepatai kata mufakat yang sudah diambil enam parpol terkini.

“Koalisi sepakat bahwa dukungan parpol2 kpd pemerintahan Jokowi harus dilandasi iktikad baik, mengedepankan disiplin berkoalisi, konsistensi dlm berkomunikasi di dalam dan di luar ruang rembuk koalisi, dan prinsip saling memahami kelebihan dan kekurangan setiap pemerintahan yang harus dikawal dan dikoreksi terus-menerus secara santun, terukur, dan menjunjung tinggi etika politik,” tutur Romi dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com.

Selain itu, butir keempat, koalisi menyepati secara bulat satu nama cawapres yang akan mendampingi Jokowi. Dan, waktu pengumumannya diserahkan kepada Jokowi.

“Koalisi juga menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk menentukan hari baik pendaftaran pada hari-hari terakhir pendaftaran Pilpres 4-10 Agustus 2018,” tutur Romi.

Terakhir, koalisi sepakat memerangi penggunaan hoaks, fitnah, dan insinuasi (tuduhan tersembunyi) kebencian berlatar SARA sebagai sarana pemenangan kontestasi politik.

Dari kesepakatan itu, sambung Romi, koalisi akan bertemu kembali setidaknya pekan depan untuk membicarakan langkah-langkah lanjutan demi pemenangan Jokowi di Pilpres. (mb/detik)

Pos terkait