Sengketa Keluarga PM Singapura Marak Kembali

Singapura – Sengketa lama antara anggota keluarga perdana menteri Singapura marak kembali menyangkut peninggalan ayah mereka, mantan PMLeeKuanYew.

Lewat pesan Facebook, dua saudara PM Lee Hsien Loong menuduhnya menyalahgunakan kekuasaan dan sikapnya bertentangan dengan keinginan mendiang ayah mereka.

Sumber utama dari perdebatan kakak beradik tersebut adalah sebuah rumah milik ayahnya.

PM Lee Hsien Long sudah membantah semua tuduhan namun sengketa ini tetap mengejutkan sejumlah warga yang menghormati keluarga besar Lee.

Bacaan Lainnya

Lee Kuan Yew menjabat perdana menteri yang membawa kemerdekaan ke negara pulau tersebut dan menjadikannya sebagai negara dengan perekonomian maju walau -menurut para pengkritiknya- mengekang kebebasan politik.

Bagaimanapun pendiri Singapura itu tetap dihormati dan ketika meninggal dunia tahun 2015, warga Singapura berduyun-duyun menyampaikan penghormatan terakhir kepadanya.

Dihancurkan atau dilindungi?

Lee Kuan Yew memiliki tiga anak: Lee Hsien Liong, Lee Wei Ling dan Lee Hsien Yang.

Sengketa di kalangan keluarga Lee ini pertama kali muncul tahun lalu saat peringatan setahun wafatnya Lee Kuan Yew, ketika adik perempuan perdana menteri, Lee Wei Ling, menuduhnya mengeksploitasi peninggalan sang ayah untuk kepentingan sendiri.

Rabu (14/6) pagi, dia bersama adik lelakinya Lee Hsien Yang, mengeluarkan pernyataan bahwa mereka ‘kehilangan kepercayaan atas saudara mereka sebagai pemimpin bangsa’.

Keduanya menuduh perdana menteri menentang keinginan ayah -seperti tertulis dalam surat wasiat- agar rumah keluarga di 38 Oxley Road pelan-pelan dihancurkan saja dan tidak perlu menjadi monumen.

Perdana Menteri Lee sebelumnya menyatakan tidak akan campur tangan dalam keputusan pemerintah atas rumah itu walau secara pribadi ingin memenuhi keinginan ayahnya.

Namun kedua saudaranya mengatakan dia mengubah posisinya dan mereka merasa ‘terancam’ dengan ‘penyalahgunaan posisi dan pengaruhnya atas pemerintah Singapura dan lembaga-lembaganya untuk mencapai tujuan pribadi’.

Mereka juga ‘khawatir penggunaan organ-organ pemerintah’ untuk melawan mereka walau tidak memberikan rincian tentang gangguan yang dialami.

Lee Hsien Loong — yang menjabat perdana menteri sejak tahun 2004 — mengeluarkan pernyataan ‘amat kecewa dengan saudaranya yang mengungkapkan kepada umum’ urusan pribadi keluarga dan ‘melukai peninggalan ayah’.

Dia juga membantah apa yang menurutnya ‘tuduhan yang tak masuk akal’ bahwa dia memiliki ambisi politik untuk salah seorang putranya.(mb/detik)

Pos terkait