Sering Mati Lampu, Warga Terempa Peringatkan PLN

Ilustrasi

Merobatam.com, Tarempa – Warga  memperingatkan  PLN Sub Rayon Tarempa menyusul  aliran listrik sering padam bahkan beberapa hari terakhir pemadaman berlangsung setiap hari. Bukan hanya itu saja,  warga juga akan mendesak PLN Tanjung Pinang untuk mengaudit  PLN Tarempa.

“Ironis sekali listrik setiap hari mati didaerah ini, bahkan tadi pagi mati, padahal kemarin Minggu (29/5) PLN mati empat jam,” kata Andik Mulyawarman,  Ketua Persatuan Pemuda Siantan (PPS) Senin (30/5).

Pria yang akrab dipanggil Acok itu mengungkapkan,  kondisi PLN seperti ini membuat keresahan pada masyarakat. Apalagi menjelang bulan ramadhan, jika PLN masih saja tetap melakukan hal yang sama bukan tidak mungkin warga mengambil tindakan tertentu.

“Sering hidup matinya lampu ini membuat voltase di setiap rumah menjadi tidak stabil dan ini akan berbahaya,” sesalnya.

Bacaan Lainnya

Acok dan sejumlah warga mengaku bingung dengan PLN Tarempa yang selalu mati lampu, padahal pembersihan jaringan sudah dilaksanakan lalu mesin bertambah 4 dengan bantuan Kementrian, lalu kendalanya apalagi.

“Unik di Anambas ini,  apabila jelang bulan puasa, jelang lebaran listrik hidup mati, bahkan ketika masyarakat akan sahur dan berbuka.  Kita akan kawal PLN untuk bulan puasa kali ini jangan sampai seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Pihaknya kata Acok,  akan mengambil tindakan apabila PLN tetap melakukan pemadaman terus menerus seperti ini.

“Jangan salahkan warga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan nantinya, karena tak dapat dipungkiri saat ini warga sudah mulai kesal,” bebernya.

Asmirwan,  Tokoh Masyarakat Anambas juga menyampaikan keluhannya kepada pihak PLN, yang selalu mematikan lampu saat ini. Pihaknya berencana akan ke tanjung Pinang minta dilakukan Audit minyak yang dipergunakan listrik PLN, karena pihaknya mensinyalir, ada permainan dalam hidup matinya lampu.

“Kita hanya bisa berharap ada perubahan dari kinerja PLN saat ini, jangan sampai masyarakat dirugikan,” jelasnya.

Kebakaran yang terjadi belum lama ini tambah Asmirwan,  sebenarnya menjadi pelajaran berharga  karena tidak semua masyarakat Tarempa ini punya uang untuk membeli lampu, dan genset.

(Mb/Haluankepri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *