Sindir Harga Karet dan Beras, AHY Klaim Rakyat Rindu Era SBY

Metrobatam, Jakarta – Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengklaim harga karet dan beras saat ini jauh lebih buruk dibandingkan dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal tersebut disampaikan ketika AHY melakukan kampanye terbuka di Gor Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (24/3).

“Saya baru kembali dari Sumatera Selatan dan Sumatera Barat. Di sana saya berdialog dengan berbagai elemen masyarakat. Mereka mengeluhkan harga karet yang hancur,” ungkap AHY.

Dia menyebut harga karet pada zaman SBY menembus level Rp15 ribu per kilogram (kg). AHY tak menyebut pasti harga karet saat ini, yang pasti ia mengklaim nilainya jauh di bawah dari Rp15 ribu per kg.

Bacaan Lainnya

Persoalan harga karet yang rendah memang bukan isu baru. Sebelumnya Jokowi juga mengaku harga komoditas itu kini sedang rendah.

Saat berkunjung ke Balai Perkebunan Rakyat di Desa Lalang Sembawa, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan pada awal Maret ini, Jokowi mengungkapkan gejolak perekonomian dunia merupakan biang keladi jatuhnya harga komoditas karet dalam beberapa tahun terakhir.

“Misalnya kelapa sawit, itu otomatis harganya turun. Batu bara juga, termasuk karet juga sama. Jadi problemnya karena ekonomi dunia belum normal,” ucapnya.

Sementara itu, AHY juga menyoroti harga beras yang kini terlampau mahal dibandingkan era SBY yang hanya Rp5.000 per kg. Dua komoditas itu menjadi isu yang dikeluhkan oleh sejumlah warga yang ditemui AHY saat berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia.

“Karet sekarang hancur. Harga beras naik. Belum lagi permasalahan daya beli yang melemah. Ini memberatkan masyarakat di sana-sini,” jelas AHY.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras premium per Februari.2019 sebesar Rp10.008 per kg. Kemudian, beras kelas medium Rp9.800 per kg, dan rendah Rp9.474 per kg.

“Dari berkeliling itu mereka merindukan masa-masa SBY [saat] ekonomi tumbuh baik. Daya beli baik,” pungkas AHY. (mb/cnn indonesia)

 

Pos terkait