Singapura Incar Batam untuk Industri Galangan Kapal

Metrobatam.com, Batam – Sudah sejak lama Kota Batam digadang-gadang bakal menjadi salah satu pusat pertumbuhan nasional. Sayang, kurang seriusnya pengelolaan di masa lalu membuat perkembangan Batam belum bisa tumbuh seperti yang diharapkan.

Padahal, lokasi ini cukup potensial untuk mengembangkan industri penunjang di sektor kelautan seperti industri pembuatan dan perbaikan kapal alias galangan kapal.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira berpendapat, bila dikembangkan dengan baik, industri galangan kapal di Batam bahkan bisa membuat Singapura bergantung pada Indonesia.

“Batam itu punya potensi besar, kita punya sektor maritim, kita punya galangan kapal. Lalu juga ada pariwisata, banyak orang yang datang ke Batam,” kata dia saat berbincang dengan awak media di Hotel Harris, Batam, Kamis (11/8/2016).

Bacaan Lainnya

Bagaimana bisa negara sebesar Singapura bergantung pada Indonesia?

Bhima menjelaskan, saat ini Singapura telah menjadi pusat distribusi internasional. Sejumlah besar rute logistik dari Amerika, Eropa dan Asia, menjadikan Singapura sebagai lokasi penghubung alias hub dengan negara-negara di Asia Tenggara, begitu pun sebaliknya.

Akibatnya, industri perkapalan, angkutan logistik hingga kepelabuhan tumbuh pesat di Singapura. Meski demikian, harus diakui, Singapura punya keterbatasan secara geografis.

Sedangkan Batam punya potensi yang besar untuk mengisi keterbatasan tersebut dan membuat Singapura menjadi bergantung pada Indonesia dalam hal penyediaan galangan kapal.

“Singapura itu butuh daerah lain itu galangan kapal. Dan Batam adalah pilihannya, makanya Singapura akan banyak membangun galangan kapal-kapal di Indonesia dan Singapura dapat ketergantungan dengan Indonesia,” tutur dia.

Secara nasional, hal tersebut tentu akan memberi dampak positif. Kawasan lain di sekitar Batam bisa dikembangkan untuk lokasi pengembangan industri onderdil kapal. Bila ditata dengan baik, jelas Batam bisa mendorong Sumatera sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru menyaingi Pulau Jawa.

Mb/Detik

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *