Soal Indonesia Bubar 2030, Tito Ungkap Faktor Pemecah Bangsa

Metrobatam, Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan prediksi Indonesia akan bubar 2030. Dia menyebut faktor pemecah bangsa adalah kesenjangan ekonomi yang begitu besar antara masyarakat kelas atas, menengah, dan bawah.

“Faktor pemecah bangsa ini menurut saya pribadi, kalau terjadi gap yang besar antara high class, middle class dan low class,” kata Tito saat meresmikan gedung baru Markas Polda Jawa Tengah di Semarang, Jawa Tengah, seperti dikutip Antara, Jumat (23/3).

Dia mengatakan jika masyaarakat telah sejahtera, jumlah kelas menengah makin banyak hingga mampu mengurangi gap, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat.

Tito menyampaikan pemerintah telah menyiapkan berbagai program pembangunan yang bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat kelas bawah.

Bacaan Lainnya

Dia menyebut salah satunya program pembagian jutaan sertifikat tanah kepada masyarakat. Selain itu, pemerintah juga tengah meningkatkan anggaran di sektor infrastruktur.

“Puluhan tahun masyarakat sampai nangis-nangis tidak dapat sertifikat,” katanya.

Tito mengatakan berbagai upaya dilakukan pemerintah demi mempersempit gap antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah yang selama ini menjadi kelompok mayoritas.

Belakangan penilaian tentang Indonesia akan bubar mengemuka ke publik setelah sebuah rekaman video pidato Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terunggah di media sosial.

Dalam pidatonya, Prabowo menyebut Indonesia bisa bubar pada 2030, sesuai hasil analisis ahli asal Amerika yang tertuang dalam sebuah novel “Ghost Fleet”. Prabowo menyebut ada ketimpangan penguasaan kekayaan dan tanah di Indonesia.

“Saudara-saudara. Kita masih upacara. Kita masih menyanyikan lagu kebangsaan. Kita masih pakai lambang-lambang negara. Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030,” kata Prabowo.

Sementara itu, mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ikut berkomentar tentang Indonesia bubar 2030. Dia mengajak semua pihak untuk merenungkan pernyataan Prabowo.

Menurut Gatot, prediksi Indonesia bubar yang diambil dari novel itu bisa lebih cepat sebelum 2030, jika kepastian hukum makin lemah, krisis ekonomi dan sosial makin mengancam, kesenjangan makin terbuka, sumber daya alam banyak dikuasai asing, dan lemahnya daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

“Soal ancaman Indonesia bubar 2030 malah bisa lebih cepat, tapi ada apabilanya,” kata Gatot saat berkunjung ke redaksi CNN Indonesia, Kamis (22/3). (mb/cnn indonesia/antara)

Pos terkait