Soroti Obesitas Ekstrem di Kalteng, Kemenkes Tekankan Pola Hidup Sehat

Metrobatam, Jakarta – Obesitas adalah masalah yang terkait dengan perilaku. Bisa perilaku makan atau perilaku aktivitas yang saling berkontribusi. Kalau makannya besar dan aktivitas yang dilakukan sangat kurang, pasti akan terjadi obesitas.

Salah satu kasus yang menjadi sorotan Kementerian Kesehatan yaitu saat seorang wanita di Kalimantan Tengah yang mengalami obesitas ekstrim dan berat badannya dikisar mencapai 350 kg, dan belakangan dipastikan seberat 220 kg.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kirana Pritasari, berujar untuk kasus-kasus ekstrem seperti itu, dalam jangka pendek intervensinya juga akan luar biasa. Tidak bisa memberi nasehat seperti diet kalau berat badannya sudah 300kg.

“Dalam masa dia sangat obesitas itu, dia sudah memiliki risiko penyakit tidak menular yang sangat besar. Kalau obesitasnya sendiri kan tidak menyebabkan kematian, tetapi komplikasi dari penyakit yang dideritanya itu yang akan menyebabkan (kematian-red),” ujarnya saat dijumpai di Gedung Kementerian Kesehatan, Jl Rasuna Said, Jumat (18/1).

Bacaan Lainnya

Kirana menambahkan, kebijakan yang paling utama adalah promotif preventif, mencegah supaya tidak terjadi obesitas. Berbagai program seperti Germas juga salah satu contoh sederhana dan pemantauan kesehatan harus dilakukan secara rutin

“Mengukur berat badan tidak susah, timbangan ada di mana-mana. Kita bisa menghitung IMT kita, diatas 27 yang dianggap obesitas. Kita sudah tahu kalau sedang obesitas,” tutupnya. (mb/detik)

Pos terkait