Survei BI: Masyarakat Sudah Lebih Yakin untuk Belanja

Metrobatam, Jakarta – Optimisme konsumen pada November 2017 mengalami peningkatan. Ini sesuai dengan survei konsumen yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI).

Dalam survei disebutkan, peningkatan terjadi karena indeks keyakinan konsumen (IKK) pada November 2017 tercatat 122,1 naik dari bulan Oktober 2017 yang tercatat 120,7.

Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede menjelaskan naiknya optimisme karena saat ini masyarakat sudah mulai berekspektasi baik terhadap perekonomian nasional.

“Konsumen sudah ekspektasi ekonomi yang cenderung membaik, ini sangat penting jika dilihat, kalau indeks ekspektasi harga dan trennya terkendali maka bisa terus membaik,” kata Josua saat dihubungi detikFinance, Jumat (8/12).

Bacaan Lainnya

Dia menjelaskan, perbaikan juga didorong oleh penghasilan masyarakat yang mulai membaik. Kebijakan pemerintah yang bisa mengerek pertumbuhan.

“Ada juga soal kenaikkan upah minimum provinsi (UMP) kan, ada lagi padat karya cash, beras sejahtera hingga program keluarga harapan (PKH) yang diharapkan bisa terus meningkatkan keyakinan konsumen,” imbuh dia.

Josua menjelaskan, optimisme terus membaik ke depan. Meskipun polanya pendapatan masih untuk ditabung. Hal ini karena masyarakat masih melakukan wait and see terhadap situasi perekonomian.

Dari data BI meningkatnya optimisme IKK disumbang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang naik 1,9 poin dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) yang meningkat 1,0 poin. Kenaikan IKE terutama didorong oleh membaiknya persepsi konsumen pada seluruh kelompok pengeluaran terhadap penghasilan yang diterima saat ini.

Di samping itu, perbaikan IKE juga dipengaruhi oleh meningkatnya pembelian barang tahan lama. Sementara itu, kenaikan IEK dipengaruhi oleh ekspektasi seluruh kelompok pengeluaran terhadap kenaikan penghasilan ke depan dan peningkatan kegiatan usaha.

Hasil survei juga mengindikasikan ekspektasi konsumen terhadap kenaikan harga pada 3 bulan mendatang (Februari 2018). Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang sebesar 170,9, sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 170,0.

Perkiraan naiknya tekanan harga ini terutama dipengaruhi oleh kekhawatiran responden terhadap kenaikan harga energi, potensi kenaikan permintaan barang dan jasa jelang Tahun Baru Imlek, serta terkait ketersediaan pasokan bahan makanan pokok seperti beras. (mb/detik)

Pos terkait