Survei Internal Dibuka untuk Lawan Opini Prabowo Terus Kalah

Metrobatam, Jakarta – Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sugiono, mengatakan pengungkapan survei internal pihaknya bertujuan untuk mencegah penggiringan opini oleh kubu petahana.

Dalam survei internal BPN, elektabilitas Prabowo-Sandi berada di angka 62 persen, unggul atas Jokowi-Maruf yang hanya mendpaat 32 persen.

“Kita merasa ada ketidakseimbangan informasi di kalangan masyarakat bahwa kita selalu dianggap di bawah. Kita tidak ingin ada informasi yang sifatnya missleading bagi khalayak,” kata Sugiono di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (8/4).

Sugiono mengatakan selama ini sudah terlalu banyak informasi yang beredar bahwa elektabilitas Prabowo-Sandi selalu kalah atas Jokowi-Maruf.

Bacaan Lainnya

Menurut Sugiono, akan bahaya jika informasi yang beredar semacam itu tidak diimbangi. Masyarakat akan menjadi sepenuhnya percaya dan menganggap hasil survei yang berbeda sebagai sesuatu yang salah.

Misalnya , masyarakat bisa saja menjadi tidak percaya jika elektabilitas Prabowo-Sandi mengungguli Jokowi-Maruf. Menurutnya, itu bisa saja terjadi karena selama ini mayoritas lembaga survei menyatakan bahwa elektabilitas Prabowo-Sandi selalu di bawah Jokowi-Maruf.

“Kita ingin menjaga agar opini tidak tergiring seperti itu,” ucap Sugiono.

Sugiono mengatakan sebetulnya survei internal hanya untuk “evaluasi kerja – kerja pemenangan”, baik untuk melihat kekuatan dan kelemahannya, bukan untuk dipublikasi.

Namun, Sugiono menilai saat ini sudah waktunya untuk mempublikasikan itu. Menurutnya, itu bisa meningkatkan semangat tim sukses atas kerja keras yang telah dilakukan selama ini dan membuat masyarakat tak ragu memilih.

“Di ujung-ujung masa kampanye ini, saya kira kita harus menunjukkan. Kita itu harus mantap dan berdiri tegak dengan keyakinan bahwa tim kita sejauh ini sudah berhasil melaksanakan suatu pekerjaan besar,” ucap Sugiono.

“Misalnya orang yang kampanye, hadir dalam kampanye di Ciamis merasa bahwa, ‘oh mereka kuat di situ saja, sementara di tempat lain mungkin tidak’. Tidak. Kita tidak ingin terjadi, kita ingin menunjukkan bahwa kita di mana-mana, seperti itu,” kata Sugiono.

“Kita ingin memberi warning ke masyarakat bahwa tidak semua yang tersaji itu yang sebenarnya terjadi di masyarakat,” lanjutnya.

Sebelumnya, BPN merilis hasil survei internal di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (8/4). BPN mengundang diplomat dan wartawan asing.

Merujuk hasil survei internal, Sugiono mengatakan elektabilitas Prabowo – Sandi 62 persen. Unggul jauh atas Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Responden yang terlibat sebanyak 1.440 orang dari 34 provinsi yang diambil secara multistage random sampling. Sugiono tidak menyebut secara spesifik periode survei dilakukan. Dia hanya mengatakan pekan lalu.

Hasil survei internal BPN juga tidak menyertakan margin of error, pemilih yang belum memutuskan atau undecided voters, dan pemilih mengambang atau swing voters. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait