Survei: PKPI dan Partai Berkarya Terancam Tak Ada Pemilih, PDIP 24,9 Persen

Metrobatam, Jakarta – Lembaga survei Charta Politika merilis potensi pertarungan partai politik pada saat pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Dalam survei terbarunya, Charta Politika menyebut ada dua partai yang terancam tidak mendapat dukungan suara di pemilu tahun depan.

“Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Parta Berkarya tidak mendapatkan suara di (survei) sini,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya di kawasan Jakarta Selatan, Senin (21/5).

Hal ini didapatkan Charta Politika dari pertanyaan ‘Seandaianya, pemilu legislatif untuk memilih anggota DPR RI dilaksankaan hari ini dan diikuti oleh partai politik partai apa yang Ibu/Bapak pilih?’.

Dalam pertanyaan itu, selain Partai Berkarya dan PKPI, tiga partai terbawah yang mendapat suara dari surveyor adalah Partai Hanura, Partai Garuda dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Bacaan Lainnya

“Hanura mendapat suara 0,6 persen, Partai Garuda hanya mendapat suara 0,2 persen, PSI mendapat suara 0,2 persen dan sebanyak 20,2 persen masyarakat masih tidak tahu dan tidak menjawab,” terang Yunarto.

Adapun partai yang mendapat suara tertinggi dari sruveyor adalah PDI Perjuangan (PDI P) sebanyak 24,9 persen, Partai Gerindra 12,3 Persen dan Partai Golkar 11 Persen.

Lembaga Survei Charta politika melakukan survei ini setelah Ketua Umum Prabowo Subianto mendeklarasikan diri siap menerima mandat sebagai calon Presiden 2019. Survei ini dilakukan kepada 2000 responden menggunakan wawancara tatap muka secara langsung.

Pengumpulan data dilakukan pada 13 April-19 April 2018 di 34 Provinsi. Survei ini juga menggunakan metode acak bertingkat dengan margin error kurang lebih 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait