Survei RTK: Jokowi Dipilih Karena Perhatian

Metrobatam, Jakarta – Joko Widodo masih menjadi sosok presiden yang dipilih dalam survei Roda Tiga Konsultan (RTK). Direktur Riset RTK Rikola Fedri mengatakan sifat yang perhatian jadi salah satu faktor masyarakat banyak memilih Presiden Jokowi.

“Alasan banyak memilih presiden Jokowi sebanyak 22,2 persen karena hasil kerjanya yang nyata dan 17,6 persen karena orangnya perhatian kepada masyarakat,” kata Rikola di kawasan Cikini Jakarta, Selasa (7/8).

Selanjutnya sebanyak 9,7 persen Presiden Jokowi dianggap memiliki kepribadian yang baik. Sementara calon presiden dengan nama Prabowo Subianto mendapat suara 3,5 persen dari faktor perhatian.

“Paling banyak 31,7 persen masyarakat memilih Prabowo karena tegas dan selanjutnya sekitar 11 persen memilih Prabowo karena ingin presiden baru,” terang Riko.

Bacaan Lainnya

Dari penelitian RTK, nama Joko Widodo mendapat angka 42,5 persen sebagai presiden yang paling dipilih masyarakat dengan sistem top of mind Tempat kedua diikuti nama Prabowo Subianto mendapat nilai 21,3 persen.

Sementara jika masyarakat memilih Jokowi-Prabowo secara head to head, Jokowi mendapat sekitar 51 persen dan Prabowo mendapat 31,8 persen.

RTK mengklaim bahwa survei dapat dipertanggungjawabkan dan tidak berafiliasi dengan kepentingan kelompok manapun.

Sebelumnya berdasarkan survei Indikator pada Mei 2018, nama AHY juga menempati posisi atas sebagai calon wakil presiden Prabowo. Nama AHY berada di urutan kedua di bawah Anies. Survei yang dilakukan di Provinsi Jawa Barat dengan 16 simulasi nama, Anies memperoleh suara teratas dengan jumlah 15,1 persen. Menyusul dibawahnya AHY (10,8 persen), Gatot Nurmantyo (10,1 persen), dan Ridwan Kamil (8,7 persen).

Survei ini dilakukan di 34 Provinsi dengan jumlah responsen sebanyak 1.610 orang dari tanggal 23 Juli sampai 1 Agustus. Survei juga dilakukan dengan metode random sampling dengan jumlah margin error sebesar 2,5 persen.

Besok Koalisi Prabowo Deklarasi

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik memastikan koalisi Prabowo Subianto akan mendeklarasikan capres dan cawapres pada 9 Agustus mendatang.

“Tanggal 9, itu hari apa yah. Kamis. Iya tangga 9 itu deklarasi,” kata Taufik ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (7/8).

Hal ini menyusul pertemuan antara pimpinan partai koalisi yang rencannya akan dilaksanakan sore ini, Rabu (8/8). Pertemuan itu kata Taufik salah satunya akan membahas nama-nama calon wakil yang berhak mendampingi Prabowo di Pilpres 2019 mendatang.

“Nanti tiap-tiap pimpinan boleh sodorkan nama yang direkomendasikan. Nanti akan diseleksi bersama-sama. Dibahas,” kata dia.

Kemudin lanjut Taufik nama-nama itu akan dikerucutkan hingga satu nama yang benar-benar muncul. “Nanti dikerucutkan jadi tinggal satu. Makanya tanggal 9 baru mengatakan soal dengan siapa,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Taufik juga membantah soal nama Abdul Somad yang disebut tak disetujui Gerindra untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2019 mendatang. Padahal Taufik mengatakan pihaknya tak menolak namun sebaliknya menghargai keputusan Abdul Somad yang menolak menjadi wakil presiden.

“Dia juga toh sudah nolak,” katanya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait