Susu Kental Manis Aman Dikonsumsi tapi Bukan Untuk Balita

Metrobatam, Jakarta – Berita simpang siur mengenai susu kental manis masih terus bergulir di masyarakat. Mereka yang khawatir terpaksa menahan diri untuk mengonsumsi susu kental manis.

Dalam jumpa pers Senin (9/7), kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengungkapkan bahwa susu kental manis tetap bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, susu kental manis bukan untuk pengganti susu bayi di bawah lima tahun.

“Susu kental manis tetap bisa dikonsumsi oleh masyarakat, tapi bukan untuk bayi di bawah lima tahun. Ini karena komposisi gizinya yang rendah dan kandungan gula serta lemaknya yang tinggi sehingga tidak cocok untuk pertumbuhan balita. Apalagi sebagai penganti ASI,” kata Penny.

Beberapa produk susu kental manis menggunakan anak kecil sebagai media iklan, ini merupakan hal yang bisa menyesatkan apabila tidak segera diatur.

Bacaan Lainnya

“Terdapat beberapa iklan dan label produk susu kental manis yang menggunakan anak kecil sebagai media iklan. Sehingga sekarang ini kita tengah mempersiapkan aturan tersebut yang melarang menampilkan gambar anak kecil di label dan iklan, agar masyarakat tidal salah persepsi tentang hal ini,” tambah Penny.

“Dalam proses membuat susu kental manis itu hanya sedikit susu asli yang digunakan, lalu dikonsentrasikan dan diberi gula dan krimer sebagai bahan pengawet,” jelasnya.

Beda Krimer dengan Kental Manis

BPOM menyatakan bahwa susu kental manis (SKM) merupakan susu. Namun kandungan susunya ditambah dengan gula. Lantas, apa bedanya dengan krimer?

Direktur Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru, Tetty Helfery Sihombing mengatakan bahwa krimer kental manis bisa mengandung krim maupun susu.

“Krimer kental manis berarti dari krim yang bisa bukan susu, jadi dari nabati. Ada juga krimer kental manis (KKM) yang memasukkan susu tapi kandungan susunya lebih kecil dari pada di SKM,” ujarnya saat ditemui di Aula Gedung C BPOM, Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Senin (9/7).

Menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman, susu yang digunakan untuk membuat SKM berasa dari dua sumber susu.

“Susu ada dua sumber, sumber susu segar dari ternak dan susu bubuk. Susu kental manis mereka menggunakan susu, jadi ada gizi makro dan mikronya,” ungkap Adhi.

Seharusnya, semua kandungan nutrisi baik di SKM maupun KKM tertera pada label informasi gizi di kemasan produk. Masyarakat diimbau untuk lebih cerdas dan selalu membaca label tersebut sebelum mengonsumsinya. (mb/detik)

Pos terkait